JAKARTA. Kasus suap dan korupsi yang menimpa Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), diharapkan tidak membuat Airin Rachmi Diany 'limbung' dalam menjalankan tugasnya sebagai Walikota Tangerang Selatan (Tangsel). Direktur Eksekutif Banten Care Institute (BCI) Heriyono mengatakan, meskipun Wawan merupakan suami dari Airin, namun Airin harus bisa membedakan mana urusan pribadi dan urusan publik. "Publik atau masyarakat Kota Tangsel telah mempercayakan Airin sebagai pemimpinnya. Airin jangan mengecewakan konstituen dan masyarakat Tangsel," ujar Heriyono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2).
Ia menambahkan, Airin harus bisa membuktikan kepada para penegak hukum, terutama KPK, bahwa dirinya tidak terlibat dalam sejumlah kasus yang menimpa suaminya. "Meskipun Wawan adalah suami Airin, namun belum tentu semua yang dilakukan Wawan diketahui oleh Airin. Nah, Airin juga mesti jujur dan terbuka soal aktivitas suaminya yang dia ketahui," ujarnya. Menurut Heri, jika Airin tidak terlibat dalam kasus suap dan korupsi yang menjerat suaminya, Airin bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Benazir Bhutto, mantan perdana menteri (PM) Pakistan, yang meninggal pada 27 Desember 2007 di usia 54 tahun. Bhutto adalah perempuan pertama yang memimpin sebuah negara muslim di masa pasca-kolonial Pakistan. "Ini nyaris sama dengan Airin. Dia adalah perempuan pertama yang memimpin Tangerang Selatan yang mayoritas penduduknya adalah muslim juga," kata Heri.