KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati baru masuk ke pasar Indonesia pada kuartal IV tahun lalu, PT Airish London Indonesia tak ingin berlama-lama beradaptasi. Tahun ini, perusahaan menargetkan akan membuka setidaknya empat gerai lagi di Indonesia. Aizuddin Ghazali, Presiden Airish London (Asia) menyampaikan bahwa potensi pasar Indonesia sangat besar. Dirinya memperkirakan kontribusi penjualan produk di Indonesia akan jauh lebih tinggi ketimbang gerai di London dan Malaysia. "Revenue pendapatan bersih kami itu penjualan sampai Rp 20-25 juta sehari. Di sini, yang jadi utama itu service dan produk eyelashes," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (3/1). Oleh karena itu, sejak jauh-jauh hari perusahaan berharap bisa menambah jejaring gerai miliknya. Asal tahu saja, perusahaan sudah berencana masuk pasar Indonesia sejak tahun 2014, namun baru pada 2017 perusahaan bisa merealisasikan pembangunan gerai. "Kami tertarik dengan jumlah penduduknya yang besar dan perempuan suka make up. Itu membuat kami masuk ke Indonesia, apalagi karakteristik pasarnya hampir sama dengan Malaysia," lanjutnya. Untuk menggeber ekspansi tersebut, perusahaan bakal menggelontorkan dana investasi mencapai Rp 1 miliar per gerainya. Tak menutup kemungkinan jumlah gerai yang di bangun akan lebih tinggi ketimbang target awal, hal ini kalau sambutan yang didapatkan cukup baik. "Satu gerai di Indonesia saja kami investasinya Rp 1 miliar. Tahun ini juga mau buka di Brunei, Singapura, Thailand dan Hongkong. Saat ini sudah ada proses di negara-negara tersebut dan semuanya tengah menunggu izin dari pemerintah," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Airish London rogoh Rp 4 miliar bangun gerai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati baru masuk ke pasar Indonesia pada kuartal IV tahun lalu, PT Airish London Indonesia tak ingin berlama-lama beradaptasi. Tahun ini, perusahaan menargetkan akan membuka setidaknya empat gerai lagi di Indonesia. Aizuddin Ghazali, Presiden Airish London (Asia) menyampaikan bahwa potensi pasar Indonesia sangat besar. Dirinya memperkirakan kontribusi penjualan produk di Indonesia akan jauh lebih tinggi ketimbang gerai di London dan Malaysia. "Revenue pendapatan bersih kami itu penjualan sampai Rp 20-25 juta sehari. Di sini, yang jadi utama itu service dan produk eyelashes," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (3/1). Oleh karena itu, sejak jauh-jauh hari perusahaan berharap bisa menambah jejaring gerai miliknya. Asal tahu saja, perusahaan sudah berencana masuk pasar Indonesia sejak tahun 2014, namun baru pada 2017 perusahaan bisa merealisasikan pembangunan gerai. "Kami tertarik dengan jumlah penduduknya yang besar dan perempuan suka make up. Itu membuat kami masuk ke Indonesia, apalagi karakteristik pasarnya hampir sama dengan Malaysia," lanjutnya. Untuk menggeber ekspansi tersebut, perusahaan bakal menggelontorkan dana investasi mencapai Rp 1 miliar per gerainya. Tak menutup kemungkinan jumlah gerai yang di bangun akan lebih tinggi ketimbang target awal, hal ini kalau sambutan yang didapatkan cukup baik. "Satu gerai di Indonesia saja kami investasinya Rp 1 miliar. Tahun ini juga mau buka di Brunei, Singapura, Thailand dan Hongkong. Saat ini sudah ada proses di negara-negara tersebut dan semuanya tengah menunggu izin dari pemerintah," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News