KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Program Kartu Prakerja merupakan salah satu kisah sukses pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan pelayanan publik. Menurutnya, teknologi digital dan cara-cara inovatif yang biasa dilakukan oleh startup, diimplementasikan dalam Kartu Prakerja. Dari studi yang dilakukan oleh berbagai pihak, Kartu Prakerja juga menunjukkan manfaat berarti bagi masyarakat Indonesia.
Diawali dengan pengembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh pemerintah, kemudian menyebabkan timbulnya perluasan penggunaan telepon seluler dan membantu industri teknologi informasi tumbuh secara signifikan. Kartu Prakerja memanfaatkan adanya perkembangan ini.
Baca Juga: Memasuki Pertengahan Tahun, Realisasi PEN Mencapai 20,9% Selain itu, ekosistem pembelajaran berbasis kemitraan di Kartu Prakerja kemudian dibangun dengan melibatkan ratusan pemangku kepentingan. Airlangga bilang, saat ini ratusan pemangku kepentingan terhubung melalui ekosistem dan lebih dari 12 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten dan kota telah dapat mendaftar, mengikuti kursus pelatihan, menerima sertifikat, mencari lowongan pekerjaan, dan melamar pekerjaan. “Semuanya dilakukan 100% secara online, tanpa batasan ruang dan waktu,” ungkap Airlangga saat menyampaikan
keynote speech secara virtual dalam webinar
"Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough" dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (15/6). Selain itu, Kartu Prakerja juga menawarkan insentif pasca pelatihan yang disalurkan melalui berbagai bank dan perusahaan fintech. Penerima dapat memilih sendiri saluran pembayaran dari Bank BNI, BCA, LinkAja, OVO, GoPay, atau Dana.
Baca Juga: Gelombang 31 Kartu Prakerja 2022 Dibuka, Ini Cara Daftarnya di www.prakerja.go.id Dia menegaskan, kartu prakerja merupakan pelopor pembayaran Government-to-Person (G2P) yang memanfaatkan fintech. Ini adalah salah satu cara Kartu Prakerja berperan dalam mempercepat inklusi keuangan. “Program Kartu Prakerja ini benar-benar menjadi terobosan dalam transformasi digital dan inklusi keuangan Indonesia. Namun demikian, kami menyadari masih banyak hal yang harus dilakukan untuk menyempurnakan program Kartu Prakerja. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan lebih lanjut dari mitra kami Bank Indonesia, dan Bank Dunia,” imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli