Airlangga Mengklaim 38 Negara Anggota Dukung Indonesia Bergabung dengan OECD



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus berupaya agar bisa masuk menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Menjadi anggota OECD dinilai bisa mendulang sejumlah manfaat dari keanggotaan OECD, terutama untuk meningkatkan standar kebijakan pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, sebanyak 38 negara anggota OECD menyambut baik dan mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung.

“Masuk OECD bukanlah hal gampang, dan 38 negara (anggota OECD) menyetujui Indonesia untuk masuk OECD,” tutur Airlangga dalam Seminar ekonomi yang diselenggarakan di Kolese Kanisius, Jakarta (11/5).


Baca Juga: Targetkan Indonesia Jadi Anggota OECD, Wamendag Optimis Akan Bermanfaat bagi Dunia

Tak hanya itu, dalam pertemuan Tingkat Menteri OECD pekan lalu di Markas OECD Paris, Airlangga menyebut dirinya sudah menerima roadmap bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD. Selain Indonesia Argentina juga menerima roadmap tersebut.

Airlangga menambahkan, bergabungnya Indonesia dengan OECD menjadi penting karena saat ini Indonesia sedang melakukan reformasi besar-besaran.

“Reform pertama kita saat covid ada Undang-Undang Cipta Kerja, kita revisi lebih dari 60 undang-undang. Next implementation nya melalui OECD dan banyak data yang mereka punya dan banyak standar yang mereka punya,” jelasnya.

Disamping itu, bergabungnya Indonesia dengan OECD juga akan meningkatkan investasi dari anggota OECD. Disamping itu Indonesia juga sudah aktif bekerjasama dengan negara lain melalui blok ekonomi.

Baca Juga: Bertemu Menteri Perdagangan Selandia Baru, Airlangga Singgung Program Susu Gratis

Diantaranya, akan bergabung dengan blok ekonomi seperti Indo-Pacific Economy Framework (IPEF) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), hingga peta kerja sama dengan Korea Selatan dan Uni Eropa.

“Jadi kita sangat siap untuk internasional standard. Kita berharap pertumbuhan ekonomi akan bertambah lagi, dan dengan masuk ke OECD, investasi juga banyak yang masuk,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi