Airlangga: Tim Negosiasi Dagang RI Sudah di Washington AS untuk Bahas Legal Drafting



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tim utusan negosiasi dagang Indonesia telah berangkat dan tiba di Washington, Amerika Serikat, untuk melanjutkan pembahasan kesepakatan dagang serta tarif resiprokal antara Indonesia dan AS.

Keberangkatan tim tersebut merupakan tindak lanjut dari perundingan yang sebelumnya telah memasuki tahap final. 

“Tim sudah sampai di AS dan mereka sudah mulai bicara. Saya lusa (Rabu, 17 Desember 2025) ke sana,” ujar Airlangga kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/12/2025).


Dalam negosiasi tersebut, Airlangga menegaskan bahwa pengecualian tarif hingga 0% untuk komoditas yang masuk dalam daftar kesepakatan sudah rampung secara substansi perundingan dan kini memasuki tahap legal drafting.

Baca Juga: Ekonom Menilai Prospek Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman

“Kan sudah final perundingannya, pengecualian itu targetnya nol. Lusa (Rabu) yang dibahas legal drafting-nya,” kata Airlangga.

Terkait pembahasan pengecualian tarif (exception) untuk sejumlah komoditas seperti kelapa sawit, kakao, dan lainnya, Airlangga menjelaskan bahwa sebagian sudah diatur melalui executive orders di AS.

Namun, khusus komoditas kelapa sawit akan dibahas lebih lanjut dalam kerangka perundingan bilateral.

“Itu sudah ada executive orders. Tapi khusus kelapa sawit masuk ke bilateral. Ini yang akan dibahas,” jelasnya.

Ia berharap seluruh proses negosiasi dapat segera diselesaikan. Daftar komoditas yang akan dibahas dalam skema pengecualian tarif pun disebut telah dipertukarkan oleh kedua pihak, tanpa adanya tambahan isu baru dari pihak AS.

“Tidak ada hal baru yang diterima dari AS,” tegasnya.

Baca Juga: Pemerintah Tambah Anggaran Belanja Tidak Terduga Rp 268 Miliar untuk Bencana Sumatra

Mengenai penandatanganan kesepakatan, Airlangga menyebut hal tersebut nantinya akan dilakukan oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump. Namun, ia memastikan proses itu tidak akan berlangsung tahun ini dan kemungkinan baru terealisasi pada tahun depan.

Airlangga juga memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan ikut langsung dalam proses negosiasi kali ini. Meski demikian, rencana pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tetap akan diatur di tahun mendatang.

“Nanti kita lihat sesudah pembahasan. Kemungkinan tahun depan,” jelas Airlangga.

Kesepakatan dagang tersebut akan mulai berlaku secara efektif setelah ditandatangani dan ditetapkan waktu implementasinya oleh pemimpin negara kedua negara.

Selanjutnya: OJK Sederhanakan Persyaratan Izin Usaha Bisnis Gadai, Ini Respons Gadai ValueMax

Menarik Dibaca: 14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News