AISA diganjar credit watch implikasi negatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Divestasi divisi beras yang akan dilakukan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) membuat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan credit watch dengan implikasi negatif. Periode pemeringkatan ini berlaku sejak 6 November 2017-6 Februari 2018.

Analis Pefindo Martin Pandiangan memberikan peringkat id A pada credit watch dengan implikasi negatif, karena divestasi yang akan dilakukan AISA dalam jangka pendek akan berdampak substansial terhadap angka konsolidasian dan melemahkan peringkat kredit.

"Saat ini AISA masih dalam proses untuk mendapatakan persetujuan dari pemegang obligasi dan kreditur bank sindikasi yang harapannya jika betul ketuk palu boleh divestasi akan terjadi di awal Desember 2017," kata Martin dalam konferensi pers, Selasa (21/11).


Pemberian credit watch dengan implikasi negatif karena divestasi beras diproyeksikan memberi dampak material yang signifikan. Selama ini, pendapatan divisi beras berkontribusi sekitar 60% terhadap total pendapatan semester I 2017.

Pefindo juga melihat dalam waktu dekat ada risiko pembiayaan yang mungkin terjadi. "Likuiditas AISA saat ini lemah dengan kas senilai Rp 214,3 miliar pada akhir Juni 2017, ekspektasi akumulasi EBITDA tidak mencukupi untuk mendanai obligasi dan sukuk senilai Rp 900 miliar yang jatuh tempo pada April 2018," kata Martin.

Saat ini AISA sedang mengupayakan beberapa alternatif sumber pembiayaan kembali.

Dalam tiga bulan ke depan, Martin mengatakan, ada potensi perubahan peringkat untuk AISA. Peringkat credit watch dengan implikasi negatif akan dicabut bila manajemen dapat mengatasi isu pembiayaan kembali utang perusahaan. Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan bila kinerja keuangan AISA memburuk yang akan meningkatkan risiko pembiayaan dan bila proses divestasi beras memakan waktu lebih lama dari yang telah diantisipasi.

Pasca divestasi beras terlaksana, AISA akan hanya fokus pada bisnis makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini