AISA kembali bangun pabrik beras



JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk berekspansi lebih besar pada tahun depan. Perseroan menganggarkan belanja modal hingga Rp 959 miliar pada tahun 2015. Nilai belanja modal itu naik 40% dibandingkan dengan target belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 659 miliar.

Rencana ekspansi paling besar akan dilakukan untuk segmen produksi beras. Perusahaan yang memiliki kode emiten AISA tersebut mengalokasikan 75% dana belanja modal atau sekitar Rp 579 miliar untuk beras. Sisanya sebesar Rp 237 miliar bagi divisi produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Rp 143 miliar untuk divisi makanan.

Tahun depan, AISA memang akan menggenjot lini bisnis beras dengan membangun pabrik baru di Jawa Timur. Perusahaan itu menargetkan pabrik baru ini memiliki kapasitas 240.000 ton per tahun. Nilai investasinya mencapai Rp 500 miliar. Untuk itu, AISA akan mencari pendanaan eksternal sekitar Rp 140 miliar sampai Rp 175 miliar.


Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera Sjambiri Lioe mengatakan, perusahaannya baru akan memulai pembangunan pabrik beras itu pada kuartal II 2015. "Pembangunan ditargetkan rampung pada 2016 mendatang," katanya. 

Sebelumnya, Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Joko Mogoginta menyebutkan, perusahaannya juga akan melakukan pabrik beras di Sulawesi Selatan. Kapasitas produksinya pun mencapai 240.000 ton per tahun. 

Dalam beberapa tahun belakangan, Tiga Pilar Sejahtera memang tengah fokus membangun lini bisnis beras. Misalnya, pada akhir Maret lalu, perusahaan meresmikan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah. Pabrik berkapasitas 240.000 ton per tahun itu dibangun dengan modal mencapai Rp 350 miliar. Pengoperasian pabrik di Sragen ini menggenapi kapasitas produksi beras AISA menjadi 480.000 ton per tahun. 

Dengan ekspansi besar-besar tersebut, perusahaan itu berharap, pendapatan tahun depan bisa melejit 49% dari Rp 4,9 triliun pada tahun ini menjadi Rp 7,38 triliun. Divisi beras bakal menyumbang mayoritas dari pendapatan perusahaan, yaitu mencapai sebesar Rp 4,5 triliun. Sementara Rp 2,4 triliun berasal dari divisi makanan dan sisanya dari bisnis CPO.

Sementara, laba kotor AISA diproyeksikan melejit hingga 57,5% menjadi Rp 1,6 triliun pada tahun depan. AISA juga akan menggenjot pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi dua produk minuman tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari