AISA tambah produksi camilan dan mi



JAKARTA. Saat daya beli masyarakat turun, industri makanan dan minuman tetap menjadi salah satu bisnis yang masih menggiurkan bagi pelaku usaha. Ini pula yang membuat produsen makanan, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tetap berekspansi.

Desilina, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar bilang, tahun ini, pihaknya akan menambah tujuh lines produksi baru dengan investasi sebesar Rp 143 miliar. "Selain untuk menambah produksi, penambahan lines produksi pabrik untuk meningkatkan kualitas produk kami," kata Desilina kepada KONTAN, Senin (27/7).

Dari tujuh fasilitas produksi tersebut, sebanyak empat lines produksi akan di pergunakan untuk memproduksi makanan ringan alias cemilan. Adapun tiga lines produksi anyar lainnya akan memproduksi aneka olahan mi.


Dengan adanya penambahan empat fasilitas produksi cemilan ini, akan menggenjot kapasitas produksi cemilan Tiga Pilar yang saat ini tercatat sebanyak 9000 ton per tahun. Begitu juga dengan produksi olahan mi milik Tiga Pilar, yang baru mencapai 500 juta bungkus mi per tahun.

Desi menuturkan, dengan penambahan satu lines produksi cemilan, setidaknya produksi cemilan milik Tiga Pilar bisa bertambah sebanyak 1500 ton-1800 ton per tahun. Jika empat lines produksi anyar beroperasi, maka kapasitas produksi cemilan Tiga Pilar akan bertambah menjadi 15.000 ton-16.200 ton per tahun

Sampai dengan Juni 2015, Tiga Pilar telah mendatangkan tiga lines produksi anyar dengan dana investasi yang telah dibelanjakan senilai Rp 54 miliar. Artinya, sampai dengan akhir tahun nanti, Tiga Pilar masih memiliki pekerjaan rumah membangun empat lines produksi lagi.

Desi menyebutkan, tiga lines produksi baru yang telah dibeli akan memproduksi produk terbaru dari cemilan merek Taro. Saat ini, produk cemilan Taro terdiri dari tiga jenis, yaitu; Taro potato stick, Taro corn puff dan Taro wafel. "Produk baru Taro akan kami luncurkan dalam waktu dekat, tinggal menunggu proses pendaftarannya saja," ungkap Desi.

Selain menambah produksi, Tiga Pilar juga melakukan penguatan pasar di dalam negeri. Jika tahun 2014 lalu Tiga Pilar mendistribusikan produknya ke 76 kota, maka  sampai dengan bulan Juni 2015 lalu, titik distribusi produk Tiga Pilar sudah bertambah jadi 137 kota.

Untuk menghadapi kompetisi pasar makanan yang makin sengit, Tiga Pilar tak hanya melakukan penetrasi pasar saja. Tiga Pilar juga  mengaku melakukan kajian untuk mengembangkan produk makanan potensial di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri