AISI menyebut permintaan sepeda motor berada di kisaran 5 juta unit pada tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat pertumbuhan ekonomi di tahun ini memberikan harapan yang lebih baik di tahun depan, termasuk di industri sepeda motor. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi pertumbuhan permintaan sepeda motor baru di pasar domestik akan meningkat menjadi 5,1 juta-5,4 juta unit.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, potensi peningkatan penjualan sepeda motor tahun depan dapat dilihat dari realisasi penjualan hingga September tahun ini yang sudah mencapai 3.761.407 unit atau tumbuh hampir 31% dibandingkan periode Januari-September 2020.

Kemampuan pemerintah mengendalikan pandemi dan dampaknya menjadi salah satu faktor penting yang mendorong membaiknya pasar sepeda motor domestik sekaligus mengiringi laju pertumbuhan ekonomi di tanah air.


Sigit menyebut, memang sempat terjadi penurunan penjualan saat gelombang kedua pandemi Covid-19 meninggi di Juli dan Agustus. Namun, sejalan dengan terkendalinya pandemi, pasar pun mulai membaik.

“Secara keseluruhan tahun ini kami perkirakan pasar motor akan mencapai 5 juta unit. Sebelumnya kami prediksi 4,3 juta-4,6 juta unit. Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan yang kami prediksi akan tumbuh 2%-8% atau 5,1 juta-5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait,” papar Sigit dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (8/11).

Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) naik 28% hingga akhir September 2021

Kendati pasar motor domestik belum pulih seperti sebelum pandemi pada tahun 2019 yang mencapai 6,4 juta unit, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 dan dampaknya, ditambah vaksinasi yang semakin meluas mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas. Kondisi ini diharapkan menjadi daya dorong untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga berdampak positif ke daya beli masyarakat.

“Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11% yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditas juga bisa kondusif nanti,” ungkap Sigit.

AISI memperkirakan tren kenaikan positif di pasar domestik juga akan terjadi di pasar ekspor produsen sepeda motor anggota AISI. Asosiasi memprediksi permintaan sepeda motor baru dari luar negeri akan meningkat 15%-20% dibandingkan tahun ini.

Selain membaiknya ekonomi di negara tujuan ekspor, sepeda motor produksi anak bangsa yang semakin kompetitif menjadi faktor penting dalam mendongkrak permintaan pasar ekspor. “Kami harapkan ekspor tahun ini bisa menyamai angka ekspor 2019 sebelum pandemi, yaitu di angka sekitar 800.000 unit. Tentu ini akan memperkuat kontribusi industri sepeda motor ke devisa negara,” tutup Sigit.

Selanjutnya: Melihat kondisi bisnis motor retro di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .