AISI Optimistis Target Penjualan Motor Nasional 6,1 Juta Unit di 2023 Terealisasi



KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Industri sepeda motor Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selepas berakhirnya pandemi Covid-19.

Wakil Ketua I Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sutarya menyampaikan, sepanjang Januari-September 2023, penjualan motor domestik mencapai 4,7 juta unit atau meningkat 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3,6 juta unit.

"Capaian ini menandakan bahwa industri sepeda motor begitu penting perannya sebagai alat transportasi sehari-hari yang praktis bagi masyarakat," ujar dia dalam pembukaan pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS)+ 2023, Rabu (25/10).


Industri motor nasional juga terus berinovasi dalam mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, termasuk motor listrik berbasis baterai.

Hingga akhir 2023, AISI menargetkan penjualan motor nasional dapat mencapai 6,1 juta unit. Target tersebut diyakini bisa tercapai mengingat permintaan motor di Indonesia tergolong tinggi.

Baca Juga: OJK Sebut Sejumlah Kendala Multifinance dalam Pembiayaan Motor Listrik

AISI juga berharap ajang pameran IMOS+ 2023 mampu menjadi pemicu tumbuhnya penjualan motor nasional pada sisa tahun ini.

Sebab, pameran ini menghadirkan 16 merek motor baik motor berbasis Internal Combustion Engine (ICE) dan motor listrik yang dapat memberi daya tarik bagi para pengunjung dan calon pembeli. Asal tahu saja, IMOS+ 2023 menargetkan total transaksi Rp 200 miliar atau setara 6.000 unit.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menilai, selama kondisi perekonomian nasional stabil, maka penjualan motor akan terus tumbuh.

Maka dari itu, ia berharap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6% pada pekan lalu tidak memberi dampak lanjutan yang signifikan bagi suku bunga kredit perbankan yang ujung-ujungnya mempengaruhi penyaluran kredit untuk kendaraan bermotor.

Selain itu, Sigit juga berharap harga barang-barang kebutuhan pokok tetap stabil, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga. "Kalau harga kebutuhan pokok naik, khawatirnya konsumen akan pikir-pikir lagi untuk beli motor," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari