KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penjualan sepeda motor listrik nasional hingga akhir tahun ini masih bergerak secara bertahap dan cenderung moderat. Meski realisasi belum sepenuhnya sesuai target awal, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menilai tren permintaan tetap terjaga dan pasar masih menyimpan potensi pertumbuhan. Sekretaris Jenderal AISMOLI, Hanggoro, mengatakan kondisi tersebut mencerminkan fase penyesuaian industri di tengah dinamika kebijakan dan kesiapan ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kami melihat penjualan motor listrik hingga akhir tahun ini masih bergerak secara bertahap dan relatif moderat. Realisasi penjualan memang belum sepenuhnya sesuai dengan target awal, namun tren permintaan tetap ada dan pasar masih menunjukkan potensi pertumbuhan,” ujar Hanggoro kepada Kontan, Jumat (19/12/2025).
Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Adu Geber Motor Listrik Kian Gencar Menurutnya, anggota AISMOLI saat ini lebih berfokus menjaga keberlanjutan penjualan melalui strategi pertumbuhan organik. Upaya tersebut dilakukan dengan penguatan kualitas produk, peningkatan keandalan teknologi, serta layanan purna jual yang semakin diperkuat. Meski demikian, AISMOLI tetap optimistis penjualan motor listrik dapat meningkat hingga penutupan tahun. Hanggoro menegaskan pelaku industri pada prinsipnya mengikuti arah kebijakan pemerintah, baik dengan adanya insentif maupun tanpa insentif. “Industri motor listrik nasional saat ini masih mampu tumbuh secara organik seiring meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan ekosistem,” ujarnya. Untuk tahun depan, AISMOLI memproyeksikan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun berjalan. Namun, Hanggoro menilai faktor penentu utama bukan semata-mata insentif fiskal, melainkan kesiapan ekosistem secara menyeluruh.
Baca Juga: Strategi MG Motor Dongkrak Penjualan Mobil Listrik, dari Promosi hingga Home Charging “Kesiapan infrastruktur yang merata, keandalan produk, serta layanan purna jual yang semakin matang akan menjadi kunci. Kepercayaan konsumen menjadi faktor utama pertumbuhan jangka menengah dan panjang,” jelasnya. Terkait insentif, AISMOLI memahami pemerintah memiliki berbagai prioritas strategis lain yang tidak kalah penting. Meski insentif dinilai dapat mempercepat adopsi, industri tetap berkomitmen untuk tumbuh meskipun tanpa dukungan fiskal.
Ke depan, AISMOLI menilai dukungan kebijakan nonfiskal justru menjadi faktor krusial. Di antaranya melalui implementasi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022, peningkatan penggunaan kendaraan listrik di lingkungan instansi pemerintah, serta percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik di berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News