KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Motor Listrik (Aismoli) mengungkapkan sejumlah strategi agar penjualan sepeda motor listrik tahun ini melonjak. Seperti diketahui, melansir dari laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira, hingga Desember 2023 jumlah yang baru tersalurkan baru sekitar 11.532 ribu unit. Pemerintah memang masih akan tetap memberikan bantuan atau insentif untuk sepeda motor. Namun, pemerintah memangkas kuota bantuan pembelian motor listrik tahun ini hanya sebanyak 50 ribu unit dengan total anggaran yang disiapkan Rp 350 miliar.
Baca Juga: Penjualan Motor Listrik Bersubsidi Jauh Dari Target, Aismoli Siapkan Strategi Menanggapi hal itu, Ketua Umum Aismoli Budi Setiadi mengatakan Aismoli masih berharap kuota pembelian subsidi masih seperti semula. Budi memperkirakan, pemerintah memangkas kuota pembelian menjadi 50 ribu unit agar kinerja bisa diserap, sehingga ketika jumlah ini bisa terlampaui maka akan ditambah lagi. "Anggaran pemerintah disiapkan sekian supaya kinerja bisa diserap, perkiraan awalnya memang segitu, dengan harapan nanti bisa terserap kemudian bisa ditambah lagi," kata Budi saat dihubungi Kontan.co,id, Senin (8/1). Ia menjelaskan, tahun ini pemerintah sudah cukup baik yang telah dilakukan seperti regulasi, menyiapkan skema pembelian dengan bantuan subsidi. Dengan begitu, industri harus menangkap peluang emas ini dengan berbagai macam strategi. Budi menyampaikan, Aismoli menjadi fasilitator untuk beberapa industri yang ada dan telah melihat kekurangan penjualan sepeda motor listrik ini kepada masyarakat karena keberadaan dealer yang kurang merata di daerah. Untuk itu, kata Budi, ada gagasan dari Aismoli untuk membuka pusat penjualan sepeda motor listrik yang bisa diisi oleh berbagai merk yang akan tersedia di kota-kota yang belum terjangkau atau kota kedua. "Dengan semacam
showroom bersama, maka bisa meningkatkan peluang penjualan motor listrik," ujar Budi. Ia menyarankan untuk para dealer agar bisa lebih kratif untuk aspek
marketing dan rencana bisnis. Jika hanya membuka dealer sendiri maka akan lambat bergerak ke daerah-daerah. Dengan adanya pusat penjualan di kota-kota yang belum terjangkau, maka akan lebih baik lagi. Selain itu, Budi juga meminta kepada pemerintah agar Kementerian dan Lembaga untuk bisa menggunakan kendaraan motor listrik.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Perpres Baru Kendaraan Listrik, Begini Respons Industri "Kami meminta juga kepada pemerintah agar ada tim monitoring untuk mengecek provinsi dan kabupaten/kota mana yang sudah dan belum menggunakan sepeda motor listrik," kata Budi.
Ditemui secara terpisah, menanggapi kebijakan pemangkasan kuota pembelian motor listrik, Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo mengatakan, kalau dilihat dari kuota sebesar 200 ribu yang diberikan pemerintah baru dipakai kira-kira 11 ribu, sehingga sisanya masih banyak. "Jadi jika di
budget kan terlalu banyak tapi tidak dipakai maka akan jadi mubazir juga. Saya kira ini hanya masalah waktu, kita butuh proses supaya konsumennya mau membeli motor listrik ini tidak ragu lagi," ungkap Tekno di PIK 2, Jakarta, Senin (8/1). Tekno optimistis untuk kuota 50 ribu unit tahun ini sudah pasti akan tercapai dan Polytron yakin pemerintah tetap berkomitmen untuk mendukung industri motor listrik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .