Ajaib caplok 24% saham Bank Bumi Arta (BNBA) sebelum rights issue



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat perusahaan teknologi masuk ke industri perbankan Tanah Air semakin meningkat. Terbaru datang dari PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib Group) yang mencaplok saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). 

Sebelumnya sudah ada Gojek yang masuk ke Bank Jago dan Sea Group, induk usaha Shopee,  masuk mencaplok Bank Kesejahteraan Ekonomi yang kini sudah berganti nama menjadi Bank Seabank Indonesia. Sea Group juga dikabarkan saat ini masih mengincar bank lain untuk diakuisisi. 

Selain itu, ada dari fintech lending yang sudah masuk ke bank yakni Akulaku ke PT Bank Neo Commerce Tbk dan Kredivo ke PT Bank Bisnis Indonesia Tbk. 


Berdasarkan keterbukaan informasi BNBA di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/11),  Ajab telah mengakuisisi 554,4 juta saham perseroan atau sekitar 24%. Transaksi pembelian di lakukan pada 17 November 2021 dengan harga Rp 1.345 per saham. Sehingga dana yang digelontorkan perusahaan teknologi ini mencapai Rp 746 miliar.

Baca Juga: Bank Raya (AGRO) bidik rights issue Rp 1,16 triliun, BRI siap eksekusi seluruh haknya

Ajaib masuk ke Bank Bumi Arta dengan mengakuisisi saham yang dimiliki PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung dan PT Budiman Kencana Lestari. Ajaib membeli saham dari Surya Husada Invesment sebanyak 277,2 juta sehingga kepemilikannya berkurang dari semula 1,05 miliar 45,45% menjadi 33,5%. 

Sementara Dana Graha Agung menjual saham sebanyak 166,32 juta dari sebelumnya 630 juta atau 27,27% sehingga kepemilikannya tinggal tersisa 20,1%. Adapun kepemilikan Budiman Kencana Lestari menjual sahamnya 110,8 juta dari 420 juta atau 18,18% sehingga kepemilikannya pasca transaksi menjadi 13,4%. 

Ajaib merupakan perusahaan penyedia layanan reksa dana online dan investor dapat berinvestasi saham, obligasi, dan pasar uang melalui reksa dana.

Adapun investor Ajaib diantaranya ada Ribbit Capital, Horizons Ventures, SoftBank Ventures Asia, dan Alpha JWC Ventures. 

Baca Juga: BTN gelar akad massal KPR BP2BT secara nasional

Akhir tahun ini, Bank Bumi Arta juga akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum yang ditetapkan regulator minimal Rp 2 triliun pada akhir 2021 dan Rp 3 triliun pada akhir 2022. 

BNBA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 750 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan memperkirakan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK untuk aksi ini pada 29 November 2021. Periode pelaksanaan HMETD dijadwalkan pada 13-17 Desember 2021. 

Selanjutnya: Di tengah pandemi, transaksi perbankan digital kian tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi