KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan untuk membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia masih terjal. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui hilirisasi ekosistem kendaraan listrik sampai saat ini belum berjalan optimal. Ia menilai masih banyak tahapan hilirisasi yang "bolong" dan belum bisa dilakukan di Indonesia. Ini berdampak pada ekspor raw material yang masih tinggi. Lebih jauh, Indonesia akhirnya harus mengimpor kembali produk jadi yang bahan bakunya sebenarnya berasal dari dalam negeri. "Karena itu kita mengisi kekosongan itu dengan membikin Indonesia Battery Corporation (IBC). Kita paksa Korea dan China untuk berpartner supaya jangan hanya ngambil nikelnya, harus bikin pabrik disini," kata Erick dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember dikutip dari YouTube ITS, dikutip Senin (13/12).
Baca Juga: IBC akan akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman, Aneka Tambang (ANTM) tunggu kajian Erick menyebut, dengan langkah ini maka ada kesempatan untuk membuka lapangan kerja dan secara perlahan ada proses transfer pengetahuan yang diperoleh.