AJB Bumiputera 1912 Catat Laba Rp 85,1 Miliar Pada 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mencatkan laba setelah pajak senilai Rp 85,11 miliar di di triwulan IV/2021. Di sisi lain, pembayaran klaim tercatat mencapai Rp 4,12 triliun. 

Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan triwulan IV/2021 (unaudited) yang dipublikasikan melalui website resmi perusahaan. Perusahaan juga memberikan penjelasan terkait pencatatan laba dan pembayaran klaim dalam laporan keuangan yang dipublikasikan.

Di tengah tekanan likuiditas yang dihadapi perusahaan, manajemen menyampaikan, pada dasarnya penyajian laporan keuangan AJB Bumiputera 1912 mengacu kepada standar akuntansi yang diatur dalam PSAK yang disusun oleh DSAK.


Berdasarkan laporan keuangan triwulan IV/2021, sesuai ketentuan dalam Surat Edaran OJK Nomor 9/SEOJK.05/2021, laporan laba rugi tercatat sebesar Rp 85,11 miliar dan setelah pendapatan komprehensif lain sebesar Rp 143,19 miliar, maka laporan laba rugi komprehensif menjadi sebesar Rp 228,30 miliar.

Baca Juga: BPA AJB Bumiputera 1912 Gelar Sidang Luar Biasa, Apa Hasilnya?

Manajemen AJB Bumiputera menegaskan, terkait pencatatan klaim yang dibayarkan tercatat sebesar Rp 4,12 triliun, namun sebagaimana diketahui bahwa hingga saat ini AJB Bumiputera 1912 masih dalam kondisi tekanan likuiditas.

"Sehingga dapat kami sampaikan bahwa pencatatan sebesar Rp 4,12 triliun adalah berbasis akrual, dimana jumlah tersebut merupakan beban klaim jatuh tempo pada periode berjalan, namun dikarenakan belum dapat ditunaikan maka dicatat sebagai hutang klaim Perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan pada pos hutang klaim yang menjadi sebesar Rp 12 triliun," tulis manajemen AJB Bumiputera dalam siaran persnya, seperti dikutip Senin (13/6).

Selain itu, penyebab lain sehingga Laporan Laba Rugi Komprehensif mencatatkan laba dikarenakan terjadi penurunan cadangan premi sebesar Rp 2,61 triliun, yaitu selisih antara cadangan premi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, manajemen juga menjelaskan bahwa pencatatan hasil investasi senilai Rp 870,01 miliar di triwulan IV/2021, disebabkan hasil penilaian kembali aset properti investasi perusahaan yang mengalami peningkatan dibandingkan nilai wajar tahun sebelumnya.

Baca Juga: BPA Pertahankan Status Asuransi Mutual Bumiputera

"Dapat disampaikan bahwa laporan triwulan IV/2021 merupakan laporan keuangan yang belum diaudit oleh kantor akuntan publik, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa setelah dilakukan audit oleh KAP laba rugi komprehensif 31 Desember 2021 akan mengalami perubahan," ujar manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi