JAKARTA. Asurnasi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera mematok target pertumbuhan premi di kisaran 13% di 2016. Perekonomian yang lebih baik di tahun ini diyakini bisa mendorong perolehan premi perusahaan. Direktur Bumiputera Nurseto menyebut sepanjang 2015 kemarin pihaknya mengestimasi perolehan premi sebesar Rp 6,2 triliun. "Untuk 2016 target preminya mencapai Rp 7 triliun," kata dia belum lama ini. Ia menyebut dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, daya beli masyarakat pun bakal ikut meningkat. Termasuk untuk pembelian produk asuransi racikan Bumiputera. Di tahun monyet api, segmen produk tradisional masih akan jadi penopang bisnis utama perusahaan. Di mana sekitar 90% dari perolehan premi masih disumbang dari pasar tersebut. Hal ini bakal didukung oleh sejumlah produk tradisional baru yang bakal dirilis. Baik itu untuk produk yang benar-benar baru, maupun hasil repackaging dengan sejumlah penambangan untuk bisa memenuhi kebutuhan nasabah yang makin banyak. Setidaknya, tiap tiga bulan sekali sebuah produk asuransi tradisional baru bisa mereka luncurkan ke pasaran. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AJB Bumiputera patok target premi Rp 7 triliun
JAKARTA. Asurnasi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera mematok target pertumbuhan premi di kisaran 13% di 2016. Perekonomian yang lebih baik di tahun ini diyakini bisa mendorong perolehan premi perusahaan. Direktur Bumiputera Nurseto menyebut sepanjang 2015 kemarin pihaknya mengestimasi perolehan premi sebesar Rp 6,2 triliun. "Untuk 2016 target preminya mencapai Rp 7 triliun," kata dia belum lama ini. Ia menyebut dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, daya beli masyarakat pun bakal ikut meningkat. Termasuk untuk pembelian produk asuransi racikan Bumiputera. Di tahun monyet api, segmen produk tradisional masih akan jadi penopang bisnis utama perusahaan. Di mana sekitar 90% dari perolehan premi masih disumbang dari pasar tersebut. Hal ini bakal didukung oleh sejumlah produk tradisional baru yang bakal dirilis. Baik itu untuk produk yang benar-benar baru, maupun hasil repackaging dengan sejumlah penambangan untuk bisa memenuhi kebutuhan nasabah yang makin banyak. Setidaknya, tiap tiga bulan sekali sebuah produk asuransi tradisional baru bisa mereka luncurkan ke pasaran. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News