AJB Bumiputera tak yakin capai target 2010



JAKARTA. Tak seperti di awal tahun, kini manajemen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera) dihinggapi ketidakyakinan dalam mengarungi bisnis pada semester II-2010 ini. AJB Bumiputera pesimistis bisa mencapai target premi sebesar Rp 5,7 triliun.

Direktur Utama AJB Bumiputera Dirman Pardosi memperkirakan, target premi tahun ini hanya tercapai 95%. "Melihat kondisi sekarang, mungkin tak 100% target tercapai. Dari target Rp 5,7 triliun, mungkin hanya akan tercapai Rp 5,4 triliun," ujar Dirman, Rabu (25/8).

Kendati begitu, menurut Dirman, pencapaian target premi sebesar Rp 5,4 triliun sudah merupakan kabar baik. Angka tersebut tumbuh 20% dibandingkan perolehan premi di sepanjang 2009 sebesar Rp 4,5 triliun.


Muncul dugaan, kegagalan pencapaian target tersebut karena ada sejumlah agen AJB Bumiputera yang belum memiliki lisensi. menurut Dirman, dari 29.000 agen AJB Bumiputera, sebanyak 28.000 sudah bersertifikat. "Sedangkan 1.000 agen yang belum mengikuti ujian sertifikasi kami larang melakukan penutupan baru dan hanya boleh melakukan pemeliharaan dari premi lanjutan," ujarnya.

Tahun ini AJB Bumiputera juga tak bisa mengandalkan produk baru berupa unitlink, karena belum mendapatkan izin regulator. Padahal rencananya, produk tersebut meluncur di semester kedua tahun ini. "Persiapan kami sudah oke. Kami juga sudah melakukan MoU dengan pihak lain untuk memasarkan produk ini. Kalau izin sudah keluar, kita langsung jualan," katanya.

Tak cuma pencapaian target premi dan gagalnya produk baru, manajemen AJB Bumiputera pun masih ketar-ketir memenuhi ketentuan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 504/KMK.06/2004. KMK itu mengatur tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang bukan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Salah satu poin dalam aturan itu, adalah perusahaan asuransi non-PT harus memiliki tingkat solvabilitas 100% sampai akhir tahun ini.

Solvabilitas merupakan gambaran kemampuan perusahaan asuransi dalam membayar klaim ke nasabah. Pada tahun 2004, solvabilitas AJB hanya sekitar 45%. Tahun lalu naik menjadi 80%.

Lantaran tak bisa memenuhi ketentuan tersebut, Dirman meminta dispensi soal waktu penerapan aturan itu. "Paling tidak sampai lima tahun mendatang. Saat ini kami sedang berusaha melakukan program percepatan untuk memenuhi KMK tersebut," pinta dia.

Dirman mengaku, sudah memiliki komitmen dengan regulator untuk menjalankan 12 program pokok sebagai langkah percepatan proses perbaikan bisnis dan pencapaian solvabilitas. Program pokok itu antara lain, penerapan good corporate governance (GCG), restrukturisasi pemasaran, efisiensi di segala bidang, perbaikan sistem investasi, perbaikan teknologi informasi, dan melakukan migrasi data.

Kendati pesimistis menggapai target, sampai Juli 2010 pencapaian premi AJB Bumiputera sebesar Rp 3,03 triliun. Naik sekitar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Premi tersebut terdiri dari 55% premi lanjutan dan sisanya merupakan premi tahun pertama," ujar dia.

Dari sisi hasil investasi dan klaim AJB Bumiputera sampai Juli lalu masing-masing sebesar Rp 355 miliar dan Rp 2,18 triliun. Sementara hingga Agustus 2010, aset perusahaan asuransi mutual ini tercatat sebesar Rp 14 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test