KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi kembali melaksanakan Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD) Tahun 2023. Tahun ini, jumlah ajuan investasi naik signifikan mencapai Rp 2,3 triliun dari sebelumnya Rp 439,25 miliar di tahun 2022. "Jumlah industri pendaftar juga meningkat menjadi 2.559 dari sebelumnya 349 industri," tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati dalam keterangannya, Selasa (7/2).
Ia bilang, peningkatan jumlah tersebut tak lepas dari kesuksesan penyelenggaraan SMK PK SPD pada tahun sebelumnya. Industri mulai merasakan manfaat dan menyebabkan peningkatan kepercayaan kepada pendidikan vokasi di dalam negeri. Ia mengatakan bahwa Program SMK PK SPD tidak berarti dimaknai membantu industri, tetapi mengandung pesan bahwa upaya mendidikan dan memajukan bangsa harus dilakukan oleh semua pihak. Lebih dari ia berharap manfaat yang ditimbulkan dapat meningkatkan daya saing industri hingga akhirnya mampu berkontribusi sebagai penggerak ekonomi nasional.
Baca Juga: Link And Match Pendidikan Vokasi dan Industri Jadi Solusi Ciptakan SDM Siap Kerja "Minat yang tinggi bermakna bahwa industri telah merasakan manfaat dari bermitra dengan satuan pendidikan vokasi," kata Kiki. Pada kesempatan yang sama, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto memaparkan, ajuan investasi industri sebagian besar diberikan dalam bentuk in kind, yaitu senilai Rp 1 triliun yang sebagian besar dituangkan dalam aktivitas bersama antara SMK dengan industri. Sedangkan total ajuan investasi industri dalam bentuk in cash senilai Rp 951,9 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan peralatan praktik (Rp 390,3 miliar). Berdasarkan sebaran wilayah, ia mengungkapkan bahwa industri yang mendaftar Program SMK PK SPD 2023 didominasi dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 677 industri atau 26 persen dari keseluruhan pendaftar. Kendati demikian, pertumbuhan industri dari daerah lainnya menunjukkan tren positif, terutama di wilayah Jawa Tengah (364 industri), Jawa Timur (358 industri), dan Jawa Barat (325 industri). Dilihat dari skalanya, adapun industri yang paling banyak mendaftar pada tahun ini adalah industri skala menengah dan besar. "Kami juga mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terlibat pada Progran SMK PK SPD Tahun 2023,” kata Wardani.
Baca Juga: Lulusan Sekolah Vokasi Belum Terserap Industri Ia menambahkan, teknik kendaraan ringan otomotif menjadi konsentrasi keahlian yang paling diminati industri, disusul multimedia, desain komunikasi visual, rekayasa perangkat lunak, dan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura. Menurutnya, setiap sekolah harus memilih satu kompetensi keahlian prioritas untuk menjadi keunggulan yang nantinya akan dikembangkan bersama mitra industri. "Setelah proses pendaftaran ini, kami akan melakukan kurasi kepada industri juga SMK. Target kami pada akhir Februari, proses kurasi bisa selesai sehingga Maret sudah mulai penetapan dan program berjalan,” pungkas Wardani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto