KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri nasional, dengan tujuan untuk mendongkrak kinerja sektor industri di Tanah Air. Oleh karenanya, Kemenperin menyusun kebijakan pengembangan SDM industri yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri dan menerapkan pola pendidikan dual system. “Kami telah memiliki 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, serta sembilan SMK-SMTI/SMAK yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk mencetak calon tenaga kerja industri yang kompeten dan siap kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Senin (12/6). Salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berlokasi di bagian timur Indonesia adalah Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng (Akom Bantaeng). Kampus ini menyelenggarakan pendidikan vokasi dengan penerapan sistem ganda (dual system), yakni komposisi 70% praktik dan 30% teori.
Akademi Komunitas Milik Kemenperin Pasok SDM Kompeten di Industri Logam
KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri nasional, dengan tujuan untuk mendongkrak kinerja sektor industri di Tanah Air. Oleh karenanya, Kemenperin menyusun kebijakan pengembangan SDM industri yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri dan menerapkan pola pendidikan dual system. “Kami telah memiliki 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, serta sembilan SMK-SMTI/SMAK yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk mencetak calon tenaga kerja industri yang kompeten dan siap kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan di Jakarta, Senin (12/6). Salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berlokasi di bagian timur Indonesia adalah Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng (Akom Bantaeng). Kampus ini menyelenggarakan pendidikan vokasi dengan penerapan sistem ganda (dual system), yakni komposisi 70% praktik dan 30% teori.