YOGYAKARTA. Alokasi belanja modal atau belanja produktif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah rata-rata Pemerintah Daerah di Indonesia masih minim untuk menopang pemerataan pertumbuhan ekonomi, kata seorang akademisi. "Rata-rata (alokasi belanja modal) masih di kisaran 20 persen dari APBD, bahkan ada yang lebih rendah lagi," kata Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Wahyudi Kumorotomo di Yogyakarta, Rabu. Menurut Wahyudi, alokasi belanja modal di masing-masing daerah pada umumnya masih dinomorduakan dibanding belanja pegawai yang kisarannya mampu mencapai 60 persen dari APBD.
Akademisi: Belanja modal daerah masih di bawah 20%
YOGYAKARTA. Alokasi belanja modal atau belanja produktif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah rata-rata Pemerintah Daerah di Indonesia masih minim untuk menopang pemerataan pertumbuhan ekonomi, kata seorang akademisi. "Rata-rata (alokasi belanja modal) masih di kisaran 20 persen dari APBD, bahkan ada yang lebih rendah lagi," kata Guru Besar Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Wahyudi Kumorotomo di Yogyakarta, Rabu. Menurut Wahyudi, alokasi belanja modal di masing-masing daerah pada umumnya masih dinomorduakan dibanding belanja pegawai yang kisarannya mampu mencapai 60 persen dari APBD.