KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian merupakan tantangan besar dalam meningkatkan produksi pangan. Salah satu cara mengantisipasi semakin berkurangnya lahan pertanian untuk perluasan areal dengan lahan kering masam dan marginal. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Muhajir Utomo menjelaskan, potensi lahan kering masam akan lebih produktif bila dikelola dengan baik dibandingkan dengan lahan basah atau sawah. Hal ini seiring dengan kelangkaan air irigasi untuk mengelola lahan basah atau sawah. Namun, pengelolaan lahan kering bereaksi masam akan lestari atau berkelanjutan jika mempertahankan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan atau ekologi.
Akademisi: Lahan kering masam akan lebih produktif bila...
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian merupakan tantangan besar dalam meningkatkan produksi pangan. Salah satu cara mengantisipasi semakin berkurangnya lahan pertanian untuk perluasan areal dengan lahan kering masam dan marginal. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Muhajir Utomo menjelaskan, potensi lahan kering masam akan lebih produktif bila dikelola dengan baik dibandingkan dengan lahan basah atau sawah. Hal ini seiring dengan kelangkaan air irigasi untuk mengelola lahan basah atau sawah. Namun, pengelolaan lahan kering bereaksi masam akan lestari atau berkelanjutan jika mempertahankan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan atau ekologi.