KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pakar kesehatan sepakat keberadaan produk tembakau alternatif dapat menjadi salah satu solusi menekan tingginya tingkat konsumsi (prevalensi) merokok masyarakat dewasa di Indonesia. Hal ini telah terbukti di sejumlah negara lain yang sebelumnya mengalami situasi sama dengan Indonesia. Visiting Professor Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore, Tikki Pangestu menjelaskan produk tembakau alternatif merupakan salah satu cara penting mengatasi masalah perokok di Indonesia. “Terutama untuk prevalensi yang sangat tinggi di antara pria Indonesia,” tegas Tikki dalam siaran persnya, Rabu (6/3). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan jumlah perokok berusia di atas 15 tahun mencapai 33,8% dari total penduduk dewasa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 62,9% merupakan perokok laki-laki dan 4,8% perokok perempuan.
Akademisi: Produk tembakau alternatif solusi tekan prevalensi merokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pakar kesehatan sepakat keberadaan produk tembakau alternatif dapat menjadi salah satu solusi menekan tingginya tingkat konsumsi (prevalensi) merokok masyarakat dewasa di Indonesia. Hal ini telah terbukti di sejumlah negara lain yang sebelumnya mengalami situasi sama dengan Indonesia. Visiting Professor Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore, Tikki Pangestu menjelaskan produk tembakau alternatif merupakan salah satu cara penting mengatasi masalah perokok di Indonesia. “Terutama untuk prevalensi yang sangat tinggi di antara pria Indonesia,” tegas Tikki dalam siaran persnya, Rabu (6/3). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan jumlah perokok berusia di atas 15 tahun mencapai 33,8% dari total penduduk dewasa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 62,9% merupakan perokok laki-laki dan 4,8% perokok perempuan.