JAKARTA. Pemerintah menghitung dalam empat tahun ini (2008-2011) akan ada investasi dan penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung sebesar Rp 12 triliun dalam pengembangan kawasan transmigrasi. Investasi terutama pada sektor padi untuk pola usaha tanaman pangan, investasi sektor kelapa sawit untuk pola usaha perkebunan, dan investasi sektor bangunan untuk pembangunan infrastruktur.“Investasi di sektor infrastruktur akan menopang pembangunan transmigrasi apa pun pola usahanya,” kata Dirjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi Depnakertrans Harry Heriawan Saleh dalam Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi tahun 2009 di Jakarta, hari ini. Ia menambahkan, investasi pembangunan transmigrasi pada 2009 mencapai Rp 696,70 miliar. Dari total investasi sebesar itu, telah menghasilkan pertumbuhan output perekonomian kawasan transmigrasi se Indonesia sebanyak Rp 1,5 triliun. “Ini menunjukkan bahwa pembangunan transmigrasi mempunyai multiplier effect yang besar,” katanya.Apalagi saat ini sudah ada dukungan terhadap revitalisasi transmigrasi oleh pemerintah daerah dan swasta yang ditandai dengan penandatangan Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) Provinsi sebanyak 71 naskah antara pemda asal dan pemda tujuan, termasuk adanya pakta integritas Untuk Penanaman Modal di Kawasan Transmigrasi oleh beberapa perusahaan swasta.Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi tahun 2009 menunjukkan bahwa selama tahun 2009 realisasi penempatan transmigran baru mencapai 8.875 keluarga atau hanya 94,26 % dari sasaran sebanyak 9.415 keluarga. Jika dibanding tahun 2008 yang hanya mencapai 85,69%, penempatan sepanjang tahun 2009 lebih baik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Akan Ada Investasi Rp 12 Triliun untuk Transmigrasi
JAKARTA. Pemerintah menghitung dalam empat tahun ini (2008-2011) akan ada investasi dan penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung sebesar Rp 12 triliun dalam pengembangan kawasan transmigrasi. Investasi terutama pada sektor padi untuk pola usaha tanaman pangan, investasi sektor kelapa sawit untuk pola usaha perkebunan, dan investasi sektor bangunan untuk pembangunan infrastruktur.“Investasi di sektor infrastruktur akan menopang pembangunan transmigrasi apa pun pola usahanya,” kata Dirjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi Depnakertrans Harry Heriawan Saleh dalam Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi tahun 2009 di Jakarta, hari ini. Ia menambahkan, investasi pembangunan transmigrasi pada 2009 mencapai Rp 696,70 miliar. Dari total investasi sebesar itu, telah menghasilkan pertumbuhan output perekonomian kawasan transmigrasi se Indonesia sebanyak Rp 1,5 triliun. “Ini menunjukkan bahwa pembangunan transmigrasi mempunyai multiplier effect yang besar,” katanya.Apalagi saat ini sudah ada dukungan terhadap revitalisasi transmigrasi oleh pemerintah daerah dan swasta yang ditandai dengan penandatangan Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) Provinsi sebanyak 71 naskah antara pemda asal dan pemda tujuan, termasuk adanya pakta integritas Untuk Penanaman Modal di Kawasan Transmigrasi oleh beberapa perusahaan swasta.Evaluasi Pelaksanaan Program Transmigrasi tahun 2009 menunjukkan bahwa selama tahun 2009 realisasi penempatan transmigran baru mencapai 8.875 keluarga atau hanya 94,26 % dari sasaran sebanyak 9.415 keluarga. Jika dibanding tahun 2008 yang hanya mencapai 85,69%, penempatan sepanjang tahun 2009 lebih baik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News