KONTAN.CO.ID -JAKARTA. China International United Petroleum & Chemicals Co., Ltd. (Unipec) yang merupakan pedagang minyak China ini berencana untuk melanjutkan pengiriman minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) pada Maret tahun depan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xin Jin Ping sepakat meredam kebijakan perang tarif impor di pertemuan konferensi tingkat tinggi G20 di Argentina kemaren. Melansir dari Reuters, (5/12), sejumlah narasumber mengatakan pedagang minyak asal China baik dari Unipec maupun Petroleum and Chemical Corporation (Sinopec), sedang mencari cara untuk kembali cara mengimpor minyak dari AS pada 1 Maret 2019, yang menandakan batas akhir negosiasi selama 90 hari yang disepakati oleh para pemimpin dari dua ekonomi terbesar dunia tersebut. "Pembeli asal Cina yang ingin membeli minyak mentah dari AS akan bergegas mengimpor minyak selama kesepatan ini terbuka lebar," kata seorang eksekutif senior dari perusahaan penyulingan terbesar Sinopec, Rabu (5/12). Sementara eksekutif perusahaan lain mengatakan, bahwa harga minyak yang rendah, sehingga menjadi masuk akal secara ekonomi untuk menyimpan beberapa minyak mentah sebagai persediaan untuk transaksi komersial. Namun, tidak diketahui secara jelas berapa banyak minyak yang akan dipesan Unipec dari Amerika Serikat, tetapi salah satu sumber mengatakan tranksasi perusahaan itu dapat mengangkat rekor volume minyak pada di bulan Januari 2018. Rekor China sebelumnya untuk Januari 2018, sekitar 472.000 barel per hari (bpd) dari Amerika Serikat, menurut data bea cukai Cina. Sebelum sengketa perdagangan meletus pada pertengahan 2018, Cina telah menjadi pengimpor terbesar minyak mentah AS. Cina mengimpor rata-rata 325.000 bpd minyak mentah AS dalam sembilan bulan pertama tahun 2018 sebelum impor turun ke nol pada bulan Oktober, menurut data pabean. Meskipun minyak mentah tidak termasuk dalam daftar tarif impor Beijing, pembeli Cina mulai menghindari minyak AS dari pertengahan 2018. China diperkirakan akan memaksimalkan impor minyak AS selama 90 hari walaupum arus perdagangan China pada 2019 tetap keruh. "Ketegangan telah mereda antara kedua negara tetapi kami tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi setelah Maret. Ada banyak tekanan di kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bersama dalam 90 hari,"kata seorang eksekutif dari Sinopec.
Akan damai, pedagang China siap impor minyak dari Amerika Serikat
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. China International United Petroleum & Chemicals Co., Ltd. (Unipec) yang merupakan pedagang minyak China ini berencana untuk melanjutkan pengiriman minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) pada Maret tahun depan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xin Jin Ping sepakat meredam kebijakan perang tarif impor di pertemuan konferensi tingkat tinggi G20 di Argentina kemaren. Melansir dari Reuters, (5/12), sejumlah narasumber mengatakan pedagang minyak asal China baik dari Unipec maupun Petroleum and Chemical Corporation (Sinopec), sedang mencari cara untuk kembali cara mengimpor minyak dari AS pada 1 Maret 2019, yang menandakan batas akhir negosiasi selama 90 hari yang disepakati oleh para pemimpin dari dua ekonomi terbesar dunia tersebut. "Pembeli asal Cina yang ingin membeli minyak mentah dari AS akan bergegas mengimpor minyak selama kesepatan ini terbuka lebar," kata seorang eksekutif senior dari perusahaan penyulingan terbesar Sinopec, Rabu (5/12). Sementara eksekutif perusahaan lain mengatakan, bahwa harga minyak yang rendah, sehingga menjadi masuk akal secara ekonomi untuk menyimpan beberapa minyak mentah sebagai persediaan untuk transaksi komersial. Namun, tidak diketahui secara jelas berapa banyak minyak yang akan dipesan Unipec dari Amerika Serikat, tetapi salah satu sumber mengatakan tranksasi perusahaan itu dapat mengangkat rekor volume minyak pada di bulan Januari 2018. Rekor China sebelumnya untuk Januari 2018, sekitar 472.000 barel per hari (bpd) dari Amerika Serikat, menurut data bea cukai Cina. Sebelum sengketa perdagangan meletus pada pertengahan 2018, Cina telah menjadi pengimpor terbesar minyak mentah AS. Cina mengimpor rata-rata 325.000 bpd minyak mentah AS dalam sembilan bulan pertama tahun 2018 sebelum impor turun ke nol pada bulan Oktober, menurut data pabean. Meskipun minyak mentah tidak termasuk dalam daftar tarif impor Beijing, pembeli Cina mulai menghindari minyak AS dari pertengahan 2018. China diperkirakan akan memaksimalkan impor minyak AS selama 90 hari walaupum arus perdagangan China pada 2019 tetap keruh. "Ketegangan telah mereda antara kedua negara tetapi kami tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi setelah Maret. Ada banyak tekanan di kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bersama dalam 90 hari,"kata seorang eksekutif dari Sinopec.