Menjalani bisnis di bidang fesyen nyatanya tidak semudah membuka kancing baju. Pemilik brand kaus buatan lokal asal Bandung, Dicky Sukmana, pun mengalami banyak kendala untuk mengembangkan bisnis clothing yang telah dia rintis sejak 2003 silam tersebut. Dicky bercerita, ada dua kendala utama yang dia hadapi, yaitu kendala eksternal dan internal. Kendala dari luar adalah semakin berkurangnya minat pasar lokal terhadap produk-produk dalam negeri. Gempuran produk-produk asing yang tak terbendung membuat brand lokal kian terpinggirkan. "Kecenderungan konsumen lokal kini lebih bangga menggunakan merek luar ketimbang merek lokal," keluh Dicky. Sementara kendala internal paling besar adalah biaya operasional yang semakin membumbung tinggi. Di sisi lain, pangsa pasar produk fesyen lokal semakin mini. Menghadapi kondisi ini, pria berkepala plontos ini tidak hanya duduk diam. Dia tetap mencoba untuk terus melakukan edukasi pasar dan mengumpulkan pemilik brand lokal untuk bersatu. Caranya beragam, misalnya dengan mengadakan ajang kumpul dengan berbagai komunitas yang saling terkait dan sesama pengusaha clothing lokal.
Akan fokus mengembangkan konsultan branding (3)
Menjalani bisnis di bidang fesyen nyatanya tidak semudah membuka kancing baju. Pemilik brand kaus buatan lokal asal Bandung, Dicky Sukmana, pun mengalami banyak kendala untuk mengembangkan bisnis clothing yang telah dia rintis sejak 2003 silam tersebut. Dicky bercerita, ada dua kendala utama yang dia hadapi, yaitu kendala eksternal dan internal. Kendala dari luar adalah semakin berkurangnya minat pasar lokal terhadap produk-produk dalam negeri. Gempuran produk-produk asing yang tak terbendung membuat brand lokal kian terpinggirkan. "Kecenderungan konsumen lokal kini lebih bangga menggunakan merek luar ketimbang merek lokal," keluh Dicky. Sementara kendala internal paling besar adalah biaya operasional yang semakin membumbung tinggi. Di sisi lain, pangsa pasar produk fesyen lokal semakin mini. Menghadapi kondisi ini, pria berkepala plontos ini tidak hanya duduk diam. Dia tetap mencoba untuk terus melakukan edukasi pasar dan mengumpulkan pemilik brand lokal untuk bersatu. Caranya beragam, misalnya dengan mengadakan ajang kumpul dengan berbagai komunitas yang saling terkait dan sesama pengusaha clothing lokal.