KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT Cisadane Sawit Raya Tbk akan melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 410 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Masa penawaran awal IPO ini akan berlangsung pada 16-23 Desember 2019. Kemudian, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan akan didapat pada 30 Desember 2019. Dengan begitu, Cisadane Sawit Raya akan melaksanakan penawaran umum pada 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020. Tanggal penjatahan saham akan jatuh pada 7 Januari 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2020. Perusahaan ini menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Dari 33 daftar di pipeline, tiga emiten sudah melantai di Bursa Efek Indonesia Setelah IPO ini, komposisi kepemilikan PT Sapta Sawit Lestari pada Cisadane Sawit Raya akan berkurang dari 47,5% menjadi 38%. Sementara itu, kepemilikan PT Verdan Sawit Lestari turun dari 29,76% menjadi 23,8%, serta PT Sawit Inti Perkasa menjadi 18,2%, dari 22,74%. Setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi efek, seluruh dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Mulai dari pembelian pupuk, pembelian Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari masyarakat, hingga pembayaran kontraktor untuk biaya sewa alat berat dan konstruksi.