Akan Rights Issue, Ini Harga Wajar Saham Bank BTN (BBTN) Menurut Para Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah mengumumkan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2022 untuk meminta persetujuan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Adapun jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak banyaknya 4,6 miliar saham dengan target perolehan dana sebesar  Rp 4,13 triliun.

Analis fundamental Kanaka Hita Solvera (KHS) Raditya Pradana menilai positif rencana rights issue tersebut. Menurutnya, aksi korporasi itu akan membuat BBTN punya ruang untuk lebih ekspansif untuk mendukung program perumahan nasional dan pada akhirnya bakal mengerek kinerja perseroan.


Raditya melihat  harga saham BBTN menjadi menarik untuk dicermati. Apalagi BBTN akan menggelar RUPSLB untuk menjalankan agenda rights issue. Aksi korporasi ini akan menjadi pendorong pergerakan harga saham ke depan, setelah harga saham BBTN bergerak sideways sejak awal tahun.

Baca Juga: Kredit Konstruksi BTN Tinggi, Bersumber dari Proyek Apartemen

“Kami proyeksikan harga wajar BBTN saat ini berkisar pada level Rp 2.200. Closing pada perdagangan Jumat kemarin pada level Rp 1.560, sehingga potensial upside nya sebesar 41%,” kata Raditya, Jumat (7/10).

Sementara Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, BBTN punya kemampuan menyalurkan 1,3 juta unit rumah untuk periode waktu yang sama apabila rights issue terserap maksimal.

Tentu hal ini merupakan sesuatu yang positif, setidaknya untuk BBTN. Sehingga hal tersebut membuat right issue menjadi menarik dan dapat menjadi pilihan bagi pelaku pasar dan investor.

"Secara potensi valuasi jangka panjang, kami memiliki target harga untuk BBTN adalah Rp 2.150,” kata Maximilianus.  

 
BBTN Chart by TradingView

Nico menambahkan, kenaikan penyaluran kredit sudah pasti berimplikasi pada pertumbuhan pendapatan bunga. Apalagi, BBTN fokus bermain di segmen MBR dan milenial yang memang membeli rumah pertama dan untuk ditinggali. Sehingga permintaan dari segmen ini akan relatif stabil meskipun kondisi ekonomi dalam tekanan.

Tirta Widi Gilang Citradi, Analis MNC Sekuritas menuturkan, rasio PBV BBTN yang masih berada di bawah 1x membuat saham perseroan sangat menarik untuk dikoleksi.

“Dari sisi PBV, saham BBTN itu salah harga. Harga saham jauh di bawah fundamentalnya. Artinya, ruang kenaikan masih sangat lebar,” kata Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari