Akan Soft Launching, Ini Upaya KAI Pastikan Keamanan dan Keselamatan LRT Jabodebek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LRT Jabodebek ditargetkan soft launching pada 17 Agustus mendatang. PT Kereta Api Indonesia pun mempersiapkan pendekatan preventif dan antisipatif untuk menjamin keamanan dan keselamatan LRT Jabodebek.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, saat ini KAI sudah memasuki masa pengujian GoA 3 pada lintas pelayanan, karenanya KAI akan mengujicobakan LRT Jabodebek secara otomatis dengan sangat hati-hati. Dia pun memastikan, KAI bersama para stakeholder telah mengevaluasi insiden pada masa uji coba sebelumnya, sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi.

“KAI telah mempersiapkan strategi komprehensif dan mengembangkan protokol keselamatan yang ketat di seluruh proses pengujian hingga pengoperasian LRT nantinya,” ujar Joni dalam keterangan tertulis, Senin (11/4).


Baca Juga: Kiat Menjaga Kecukupan Hidrasi Selama Ibadah Puasa

Joni juga memaparkan berbagai upaya pencegahan yang dilakukan yakni melakukan serangkaian pengujian, pengecekan, dan perawatan secara berkala oleh tenaga yang kompeten dan diawasi oleh para ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan mengingat LRT Jabodebek akan dioperasikan sistem secara otomatis.

“Walaupun tanpa adanya masinis, otomatisasi sistem yang bekerja dengan baik sesuai pemrograman akan dengan sendirinya menjamin keselamatan,” terangnya.

Sistem otomatis yang terpadu ini terdiri dari dua komponen kunci, yaitu persinyalan dan telekomunikasi. Persinyalan akan mengatur jarak antar kereta, melakukan akselerasi dan pengereman secara otomatis. Sedangkan telekomunikasi yang mengatur komunikasi data, pengaturan suplai daya dan proteksi dari sisi kelistrikan.

Sementara, tingkatan prevensi dilakukan dengan melatih SDM khusus mengenai seluruh aspek operasional LRT Jabodebek agar dapat berjalan dengan aman dan selamat, serta menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kondisi darurat, baik di dalam kereta maupun di stasiun.

Dalam mengantisipasi kondisi darurat, rangkaian kereta dilengkapi interkom kontak darurat, sensor api dan asap, serta deteksi anjlokan dan tabrakan yang otomatis menghentikan kereta seketika. Selain sensor dan alat deteksi, KAI pun telah menempatkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan palu pemecah kaca di dalam rangkaian LRT Jabodebek.

Pemantauan intensif pun dilaksanakan melalui CCTV yang dipasang di seluruh rangkaian kereta dan di stasiun. Tak hanya itu, guna keperluan evakuasi, seluruh stasiun LRT Jabodebek menyediakan connecting bridge.

Train Attendant dan tenaga security juga senantiasa bertugas memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan penumpang dari keberangkatan hingga sampai di tujuan.

Adapun, hingga April 2022, progres LRT Jabodebek mencapai 81,45%. Setelah dilakukan soft launching di Agustus, LRT ini akan beroperasi secara komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Lidya Yuniartha