Akan Stock Split, Analis Rekomendasi Beli Saham Bank Blue Chips Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis rekomendasi beli saham blue chip di sektor perbankan. Pasalnya, saham blue chip ini akan stock split atau pecah harga saham. Biasanya, harga saham cenderung naik usai stock split.

Saham blue chip di sektor perbankan yang akan stock split adalah PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Selain alasan stock split, analis meyakini kinerja bank pelat merah ini masih mampu mencapai target pertumbuhan pinjaman kredit hingga akhir tahun.

Saham blue chip adalah saham dengan fundamental bagus. Umumnya, hanya saham dengan kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah yang tergolong blue chip.


Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip terkumpul dalam indeks LQ 45. Saham BBNI termasuk salah satu anggota indeks LQ 45.

 
BBNI Chart by TradingView

Research Analyst Reliance Sekuritas, Ayu Dian merekomendasikan trading buy saham BBNI dengan target harga di level Rp 9.600 per saham.

Ayu memproyeksikan, penyaluran kredit BBNI ke depannya akan cenderung stabil dan sejalan dengan target yang ditetapkan perseroan di kisaran 7%-9% YoY. Sentimen pendorong bagi penyaluran kredit BBNI ialah permintaan kredit korporasi yang diperkirakan akan tumbuh di tengah permintaan global yang menurun.

Penyaluran kredit BBNI sepanjang paruh pertama berhasil tumbuh 4,9% YoY menjadi Rp 650,77 triliun. Namun jika dilihat secara kuartalan, penyaluran kredit BBNI hanya tumbuh sebesar 2,59% secara kuartalan.

Menurut Ayu, penyaluran kredit emiten perbankan pelat merah ini seret karena melambatnya kredit korporasi. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan yang lambat pada kredit modal kerja dan kredit investasi.

Baca Juga: Masuk MSCI Small Cap, Simak Prospek Bisnis & Rekomendasi Saham SMSM

“Selain itu, lesunya penyaluran kredit juga didorong realisasi belanja pemerintah yang cenderung kecil atau baru mencapai 41% pada semester I 2023,” ucap Ayu kepada Kontan.co.id, Senin (21/8).

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menyarankan buy untuk BBNI dengan target harga sebesar Rp 11.300 per saham.

Nico memandang bahwa penyaluran kredit BBNI terlihat memang agak melambat. Bank BNI pun sempat kesulitan dalam melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Namun, kesulitan yang dialami oleh BBNI turut dirasakan oleh perbankan lainnya terutama emiten bank Himbara. BBNI tetap optimis layaknya BBRI dan BMRI untuk bisa mencapai target pertumbuhan penyaluran kredit hingga akhir tahun.

Nico menyebutkan, BBNI sejauh ini masih merupakan salah satu stock pick Pilarmas Investindo hingga akhir tahun, bersama dengan bank-bank besar pemerintah lainnya. BBNI juga termasuk bank yang mampu penurunan biaya provisi terbesar bersama dengan BBCA.

Menurut Nico, aksi stock split akan membuat saham BBNI kian murah dan mendorong likuiditas yang lebih tinggi. Saat ini, saham BBNI diperdagangkan pada level harga Rp 9.125 per saham.

Dengan fundamental yang kuat, potensi valuasi di masa yang akan datang masih akan naik, maka stock split akan menjadikan saham BBNI lebih menarik karena harga sahamnya bisa terjangkau dan memberikan kesempatan untuk dapat membeli BBNI dengan harga yang murah.

“Hal ini akan membuat pelaku pasar dan investor tertarik untuk membeli saham BBNI,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Senin (21/8).

Baca Juga: Harga Batubara Naik 15,10% dalam Sebulan, Intip Rekomendasi Saham Emitennya

Ayu turut melihat adanya dampak positif dari aksi stock split BBNI, salah satunya untuk menciptakan likuiditas saham yang akan semakin meningkat. Seperti diketahui, BBNI berencana melakukan stock split atau aksi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2.

Adapun, rencana stock split tersebut bakal terealisasi jika disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 September 2023.

Itulah rekomendasi saham blue chip yang akan stock split dalam waktu dekat. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto