Akan Tambah 3.000 Menara, Mitratel Negosiasi dengan Telkomsel & Operator Menara Lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel tengah dalam proses diskusi dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) untuk kembali mengakuisisi sebagian menara Telkomsel. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, kesepakatan ditargetkan dapat tercapai pada akhir kuartal ketiga 2022.

Selain itu, Mitratel juga sedang bernegosiasi dengan operator menara lain untuk mengambil alih kepemilikan menaranya. "Kami sudah bernegosiasi dengan tujuh operator menara berskala kecil. Kami harapkan negosiasi dapat ditutup di kuartal kedua atau kuartal ketiga tahun ini," kata Hendra dalam acara Earnings Call MTEL Q1 2022 yang ditayangkan di YouTube Stockbit Sekuritas pada Selasa (10/5).

Menurut Hendra, akuisisi menara tersebut dilakukan untuk menambah jumlah menara Mitratel. Hingga akhir tahun 2022, Mitratel menargetkan dapat mempunyai setidaknya 3.000 menara baru yang diperoleh melalui ekspansi anorganik.


Baca Juga: Melirik Saham Emiten Menara Telekomunikasi Paling Menarik, Antara MTEL, TOWR dan TBIG

Sementara itu, untuk ekspansi organik, Mitratel akan mengupayakan pertumbuhan melalui peningkatan jumlah kolokasi, penambahan built-to-suit (B2S) tower, serta fiber optik. Sepanjang 2022, Mitratel menargetkan dapat menambah sebanyak 3.000-4.000 kolokasi, membangun 750 B2S tower, dan membangun 6.000 km fiber optik.

Pada kuartal pertama 2022, Mitratel telah membangun 371 menara baru B2S sehingga jumlah aset menara per akhir Maret 2022 adalah sebanyak 28.577 unit. Sementara itu, jumlah backlog saat ini mencapai 662 menara. Dengan begitu, Mitratel sudah mengantongi lebih dari 1.000 pesanan menara baru sepanjang 2022 berjalan.

Kemudian, dari segi new tenant, Mitratel mencatatkan penyewaan baru sebanyak 507 penyewaan pada kuartal pertama 2022 sehingga jumlah totalnya mencapai 43.101 penyewaan. Saat ini, Mitratel juga menerima 1.182 penyewaan tambahan sehingga jumlahnya sudah mencapai 1.689 new tenant sepanjang 2022 berjalan.

Baca Juga: Laba Mitratel (MTEL) Naik 34% di Akhir Kuartal I-2022

Untuk fiber optik, panjang permintaan per kuartal pertama 2022 adalah sebanyak 2.117 km yang akan dibangun di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi. "Fiber optik akan memberikan kontribusi pendapatan yang kecil pada tahun ini, tetapi lebih signifikan pada tahun 2023," ungkap Hendra.

Dari segi kinerja keuangan, Mitratel menargetkan pendapatan sepanjang 2022 dapat tumbuh 10%-11% dengan kenaikan EBITDA 13%. Sementara itu, alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) yang disiapkan adalah sebesar Rp 9,9 triliun.

Pada kuartal I-2022, Mitratel membukukan pertumbuhan pendapatan 21,5% year on year (yoy) menjadi Rp  1,87 triliun dengan kenaikan EBITDA 28,8% yoy menjadi Rp 1,44 triliun. Dari segi bottom line, laba bersih Mitratel melesat 33,9% yoy menjadi Rp 459 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati