Akankah IHSG langsung bearish menyesuaikan diri dengan bursa saham global?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Protes sebagian kalangan di pasar modal ketika bursa hendak diliburkan lebih lama, kini bisa dimengerti. Ketika para trader dan investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) mudik dan berlibur selama sepekan terakhir, bursa-bursa saham seluruh dunia longsor.

Kebetulan, berbarengan dengan masa liburan Lebaran kali ini, berlangsung beberapa peristiwa penting di dunia. Sebagian di antaranya benar-benar peristiwa bersejarah. 

Salah satu yang paling fenomenal adalah pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kin Jong Un. Dua negara yang telah berseteru selama puluhan tahun itu kini sepakat melakukan "gencatan senjata".


Kenaikan bunga Fed Fund yang segera mengundang proyeksi kenaikan dua kali lagi tahun ini menyusul kemudian. Dari Benua Biru muncul kabar ancar-ancar penghentian quantitative easing oleh bank sentral Uni Eropa. 

Serangan cuitan Trump lewat Twitter kepada negara-negara G7 turut menghangatkan suasana. Langkah awal pemberlakukan tarif impor AS terhadap produk China yang memancing ancaman susulan dari China semakin membuat kening masyarakat pasar modal dunia berkeringat. 

Belum lagi mulai pupusnya harapan orang terhadap peluang peningkatan produksi minyak oleh pertemuan OPEC beberapa hari lagi.

Anda yang mengikuti berita tentang kejadian-kejadian tersebut tentu sudah siap menghadapi apa yang mungkin bakal terjadi di bursa saham kita besok.

Nah, bagi Anda yang selama sepekan lalu terlalu sibuk untuk memantau perkembangan pasar modal dunia, grafik-grafik indeks beberapa bursa di dunia berikut bisa memberikan gambaran apa yang tengah terjadi.

Pertanyaannya adalah: kemana bursa kita hendak bergerak besok pada hari pertama buka setelah ditinggal mudik para penghuninya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana