Akankah rupiah kembali melemah Jumat besok?



JAKARTA. Skandal politik yang melanda Negeri Paman Sam tak membuat laju dollar AS melambat. The greenback justru lebih perkasa terhadap rupiah di penutupan pasar hari ini, Kamis (18/5).

Rupiah tercatat melemah 0,24% ke level Rp 13.356 per dollar AS di pasar spot. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan rupiah sebesar 0,27% ke level Rp 13.343 per dollar AS.

Menurut Faisyal, Research and Analyst Monex Investindo Futures, meningkatnya kecemasan di pasar global pasca skandal politik yang menimpa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat rupiah melemah terhadap dollar AS.


"Aset-aset berisiko ditinggalkan pelaku pasar, membuat market didominasi perdagangan aset-aset safe haven seperti franc Swiss, yen Jepang, dan emas," ujar Faisyal.

Kekhawatiran pasar muncul pasca munculnya tuduhan Trump telah membocorkan rahasia intelijen AS terkait ISIS kepada Rusia. Selain itu, memo dari mantan direktur FBI James Comey yang mencatat permintaan Trump untuk menyudahi investigasi FBI terhadap Michael Flynn, eks Penasihat Keamanan Nasional AS, semakin memberikan sentimen negatif terhadap berbagai aset berisiko, salah satunya mata uang.

Pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI pun tampaknya tak memberikan sentimen positif terhadap pergerakan rupiah.

Suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate yang tetap berada di angka 4,75% dianggap Faisyal telah diprediksi sebelumnya. "Dampaknya jadi kecil karena sesuai perkiraan pasar," tuturnya.

Walau terus melemah selama dua hari terakhir, Faisyal menduga rupiah akan mampu kembali bangkit pada perdagangan besok, Jumat (19/5). Klaim pengangguran AS yang diperkirakan akan naik diperkirakan mampu mendorong rupiah unggul terhadap dollar AS besok.

Selain itu, dirilisnya berbagai data ekonomi domestik menunjukkan fundamental perekonomian Indonesia yang masih baik sehingga mampu membuat rupiah berbalik menguat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto