Akankah Saham Barito Renewables (BREN) Lanjutkan Reli? Ini Kata Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reli saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Tbk (BREN) masih berlanjut hingga perdagangan Senin (16/10). Saham BREN menguat 16,53% ke level Rp 2.750 per saham saat penutupan perdagangan .

Tercatat, saham BREN sempat bertahan di batas atas auto rejection hingga pukul 14.00 WIB lantaran kembali naik 25%.

Dengan demikian, saham BREN mengalami penguatan enam hari berturut-turut sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/10) pekan lalu. Rangkaian penguatan ini membuat saham BREN sudah melejit 252,56% dibanding harga perdananya.


William Hartanto, Pengamat Pasar Modal dan Pendiri WH-Project menilai, penguatan saham BREN yang signifikan tidak terlepas dari nama besar Prajogo.

Baca Juga: Tak Lagi ARA, Saham Barito Renewables (BREN) Sudah Naik 252,56% Sejak IPO Pekan Lalu

Pasalnya saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) milik Prajogo sebelumnya mengalami kenaikan signifikan sejak initial public offering (IPO).

Kendati demikian, William menilai ARA yang terjadi pada saham BREN kemungkinan tidak akan bertahan lama lagi. Kesimpulan ini dia dapatkan dari mengamati bid price yang jumlahnya ternyata sudah tidak mencapai jutaan lot lagi.

Menurut William, kondisi ini menggambarkan banyak pembeli yang berhasil mendapatkan saham BREN di pasar sekunder. Atau, kemungkinan lainnya banyak yang sudah menghindari saham ini karena mengkhawatirkan adanya pelemahan sewaktu-waktu.

 
BREN Chart by TradingView

"Jadi rekomendasi saya terhadap saham ini adalah hold, mempertimbangkan tingkat risiko yang tinggi dan kemungkinan terkena unusual market activity (UMA) karena sudah ARA berhari-hari, kata William kepada KONTAN, Senin (16/10)

Baca Juga: Saham Barito Renewables (BREN) menguat 252,56% sejak IPO, ini saran bagi investor

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, dengan melihat pergerakan BREN pada intraday , secara teknikal pergerakan BREN masih berpeluang untuk menguat dalam jangka pendek, dengan level resistance di Rp 2.950 dan support terdekat di level Rp 2.400.

"Hal tersebut cukup wajar, karena kenaikan saham BREN yang cukup agresif semenjak IPO," terang Herditya. Dus, investor bisa melakukan buy on weakness (BoW) untuk saham BREN.

Saat ini saham BREN diperdagangkan dengan price to earnings (PE) ratio 228,22 kali dengan price to book value (PBV) 110,65 kali.

Adapun nilai kapitalisasi pasar alias market caps BREN saat ini mencapai Rp 367,91 triliun. Nyaris menyentuh market caps TLKM yang sebesar Rp 372,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli