Akasha ingin memompa air kemasan



JAKARTA. PT Akasha Wira International Tbk mendapat air segar di semester II-2015. Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dan kosmetik tersebut siap meningkatkan kapasitas produksi.

PT Akasha Wira berencana menambah lini produksi AMDK untuk pabrik di Cibinong, Jawa Barat. "Sebelumnya hanya ada satu line, nanti akan ada dua line beroperasi di sana," ujar Martin Jimi, Direktur Utama PT Akasha Wira International Tbk kepada KONTAN, Jumat (14/8).

Penambahan satu lini produksi itu menelan anggaran investasi Rp 130 miliar. Dana tersebut adalah alokasi belanja modal tahun ini.


Saat ini Akasha Wira memiliki dua pabrik AMDK. Selain di Cibinong, perusahaan berkode saham ADES di Bursa Efek Indonesia ini juga memiliki pabrik AMDK di Sengon, Jawa Timur.

Saat ini, total kapasitas produksi AMDK Akasha Wira adalah 400 juta liter per tahun. Nah, tambahan satu lini produksi yang akan beroperasi di pabrik Cibinong Jawa Barat tadi bakal mengerek kapasitas produksi menjadi 800 juta liter per tahun.

Tak ayal lonjakan kapasitas produksi itu membikin Akasha Wira berani mematok target pertumbuhan penjualan 20%. Bisa dibilang, target tersebut tergolong di atas rata-rata industri. Pasalnya banyak pelaku industri yang memilih pasang target single digit lantaran terpapar risiko perlambatan ekonomi.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2014, Akasha Wira mencetak penjualan bersih senilai Rp 578,78 miliar. Itu berarti, target pertumbuhan penjualan 20% sepanjang tahun ini setara dengan penjualan bersih Rp 694,55 miliar.

Namun, peningkatan kapasitas produksi AMDK bukan satu-satunya harapan Akasha Wira untuk mengerek kinerja. Jimi menjelaskan, Akasha Wira juga berharap pada kehadiran dua produk untuk memacu kinerja.

Kedua produk anyar itu adalah minuman kesehatanĀ  susu kedelai merek Pureal yang masuk pasar sejak akhir tahu lalu. Satu lagi adalah produk kosmetik Hair Scentation yang menjamah pasar sejak periode FebruariĀ  hingga Maret tahun ini.

Sebagai gambaran, untuk memproduksi dua produk anyar tadi, Akasha Wira memanfaatkan dua pabrik yang berbeda dengan dua pabrik AMDK. Perusahaan itu memproduksi Pureal di pabrik Pulo Gadung, Jakarta. Sementara pabrik Hair Scentation diproduksi di pabrik di Sukabumi, Jawa Barat.

Biaya promosi naik

Pada semester I-2015, Akasha Wira mencatatkan penjualan bersih Rp 323 miliar. Catatan penjualan itu tumbuh 21,55% ketimbang penjualan bersih semester I-2014 yakni Rp 265,73 miliar.

Pertumbuhan kinerja paruh pertama itu mendapat sokongan dari pertumbuhan penjualan AMDK dan kosmetik. Penjualan AMDK senilai Rp 165,16 miliar atau tumbuh 42,02%. Sementara penjualan kosmetik Rp 157,84 miliar atau tumbuh 5,60%.

Namun catatan pertumbuhan top line Akasha Wira tak bertahan hingga bottom line. Laba semester I-2015 adalah Rp 18,55 miliar, atau susut 11,16% dari laba semester

I-2014 yakni Rp 20,88 miliar.

Penurunan laba terjadi karena beban pokok penjualan meningkat dari Rp 122,31 miliar di semester I-2014 menjadi sekitar Rp 162,49 miliar di semester I-2015. "Beban penjualan ituĀ  meningkat karena ada kenaikan biaya promosi," terang Jimi.

Tak cuma beban pokok penjualan terkait langsung proses produksi, yang mendaki. Beban penjualan Akasha Wira pada semester I-2015 juga ikut naik, yakni tercatat Rp 100,77 miliar. Padahal pada semester I-2014 masih tercatat Rp 72,37 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri