Akasha Wira International (ADES) Absen Bayarkan Dividen pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akasha Wira International Tbk (ADES) memutuskan tidak membagikan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berlangsung hari ini, Rabu (6/7).

Presiden Direktur ADES, Wihardjo Hadiseputro mengungkapkan laba keuntungan yang diperoleh Perseroan di tahun 2021 akan digunakan untuk memperkuat ekuitas Perseroan.

"Pertimbangan ini kami ambil sebab kami mempunyai target pertumbuhan berkelanjutan dan memerlukan kesiapan dalam berbagai aspek seperti infrastruktur, finansial, dan lainnya. Sehingga kami tidak bagikan deviden tahun ini," tutur Wihardjo dalam paparan publik ADES yang diselenggarakan virtual, Rabu (6/7).


Baca Juga: Akasha Wira International (ADES) Kantongi Laba Bersih Rp 265,75 Miliar Sepanjang 2021

Sebagai catatan, pada tahun 2021, emiten produsen minuman mineral kemasan Ades, produsen produk kecantikan Makarizo, dan pengelola restoran Mujigae ini mengantongi pertumbuhan laba dan pendapatan memuaskan.

Pendapatan ADES meningkat 39% menjadi Rp 935,07 miliar dari Rp 673,36 miliar. Laba bersih tahun berjalan tercatat meningkat 95,72% menjadi Rp 265,75 miliar dari Rp 135,78 miliar pada tahun 2020.

Penjualan minuman dan makanan kemasan tercetak berkontribusi sebesar Rp 475,31 miliar dari Rp 363,37 atau naik 30,80%. Produk kosmetik menyumbang pendapatan sebesar Rp459,75 miliar tahun 2021.

Wihardjo menjabarkan, catatan kinerja tahun 2021 ini didukung oleh meningkatnya kembali kegiatan serta aktivitas masyarakat di luar sehingga konsumsi air mineral turut menjadi tinggi. Ia juga mengatakan produk personal care meningkat 48% penjualannya berkat viral di media sosial dan membantu penjualan Perseroan. Kegiatan salon yang mulai kembali ramai turut mendukung kinerja ADES tahun lalu.

 
ADES Chart by TradingView

Tak hanya itu, dari sisi pengelolaan segmen makanan, tahun 2021 melalui Mujigae pihaknya memproduksi makanan Korea ready to eat dan ready to drink, berupa Tteokpokki atau kue beras Korea, Jjajangmyeon alias mie pasta kacang hitam Korea dan susu pisang.

"Ketiga produk makanan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Ini pula yang meningkatkan penjualan kami. Namun memang, distribusi produk-produk makanan Korea ini masih terbatas dan belum general," jelasnya lagi.

ADES juga mencetak peningkatan aset menjadi Rp1,30 triliun dari Rp 958,79 miliar, liabilitas di angka Rp334,29 miliar dan ekuitas menjadi Rp 969,81 miliae dari 700,50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .