JAKARTA. Akbar Faisal, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dari Partai Hanura, hari ini (30/1) mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akbar menyambangi KPK bersama Fahmi Idris, mantan Menteri Perindustrian dan politisi asal partai PKS, Misbakhun. Kedatangan mereka ke KPK untuk memberikan dukungan penuntasan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Kehadiran politisi tersebut diterima langsung oleh pimpinan KPK yang terdiri dari Abraham Samad, Bambang Widjajanto, dan Zulkarnain. "Pada intinya, pesan dukungan kami sudah diterima pimpinan KPK," kata Akbar. Menurut Akbar, KPK berjanji akan tetap menuntaskan kasus-kasus korupsi yang terjadi di negeri ini. Selain memberikan dukungan, para politisi itu juga datang dengan tujuan lain, yaitu untuk mengklarifikasi isu perpecahan yang terjadi di tubuh KPK yang mencuat beberapa hari lalu. Menurut anggota komisi II itu, KPK masih tetap solid. "Mereka meyakinkan kami, bahwa mereka masih kompak," ujar Akbar. Sebelumnya, tersiar kabar terjadi perbedaan pendapat antara ketua KPK, Abraham Samad dengan pimpinan KPK lainnya. Perbedaan pendapat terjadi soal rencana penetapan tersangka untuk petinggi partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan juga Andi Malarangeng.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Akbar Faisal sambangi kantor KPK
JAKARTA. Akbar Faisal, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dari Partai Hanura, hari ini (30/1) mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Akbar menyambangi KPK bersama Fahmi Idris, mantan Menteri Perindustrian dan politisi asal partai PKS, Misbakhun. Kedatangan mereka ke KPK untuk memberikan dukungan penuntasan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Kehadiran politisi tersebut diterima langsung oleh pimpinan KPK yang terdiri dari Abraham Samad, Bambang Widjajanto, dan Zulkarnain. "Pada intinya, pesan dukungan kami sudah diterima pimpinan KPK," kata Akbar. Menurut Akbar, KPK berjanji akan tetap menuntaskan kasus-kasus korupsi yang terjadi di negeri ini. Selain memberikan dukungan, para politisi itu juga datang dengan tujuan lain, yaitu untuk mengklarifikasi isu perpecahan yang terjadi di tubuh KPK yang mencuat beberapa hari lalu. Menurut anggota komisi II itu, KPK masih tetap solid. "Mereka meyakinkan kami, bahwa mereka masih kompak," ujar Akbar. Sebelumnya, tersiar kabar terjadi perbedaan pendapat antara ketua KPK, Abraham Samad dengan pimpinan KPK lainnya. Perbedaan pendapat terjadi soal rencana penetapan tersangka untuk petinggi partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan juga Andi Malarangeng.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News