JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan pihaknya bakal melakukan evaluasi internal. Evaluasi itu akan menyasar pada nasib Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal "Ical" Bakrie. "Evaluasinya akan kami sampaikan pada waktunya. Evaluasi itu akan kami jadikan sebagai bahan pemikiran dan bahan diskusi di internal Golkar," kata Akbar seusai menghadiri acara pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-68 Proklamasi di depan sidang bersama DPR dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2013). Akbar menjelaskan, banyak keluhan dari kader Golkar di daerah akan kepemimpinan Ical. Pasalnya, ada sejumlah janji yang tidak dipenuhi dan kemudian sering dikeluhkan oleh kader-kader Golkar. Di antara janji tersebut, kata Akbar, ialah soal bantuan berupa dana abadi kepada kader di daerah. Realisasi janji tersebut dinilai masih jauh dari harapan. Semua keluhan itu didengar Akbar saat dirinya bertemu dengan para kader di berbagai daerah. "Ada beberapa yang mereka sebut, tapi janji (DPP) tak bisa berjalan secara berkesinambungan," ujarnya. Keluhan-keluhan dari kader Golkar di daerah ini, kata Akbar, akhirnya menjadi sandungan dari internal pada niat Ical yang akan maju sebagai calon presiden di periode 2014-2019. Semua menjadi semakin runyam karena Ical juga tersandung masalah eksternal karena semburan Lumpur Lapindo yang membuat elektabilitasnya nyaris stagnan. "Ini menjadi berat karena Lapindo juga memiliki faktor pada elektabilitasnya (Ical)," ujar Akbar. (Indra Akuntono/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Akbar: Kader Golkar keluhkan kepemimpinan Ical
JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan pihaknya bakal melakukan evaluasi internal. Evaluasi itu akan menyasar pada nasib Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal "Ical" Bakrie. "Evaluasinya akan kami sampaikan pada waktunya. Evaluasi itu akan kami jadikan sebagai bahan pemikiran dan bahan diskusi di internal Golkar," kata Akbar seusai menghadiri acara pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-68 Proklamasi di depan sidang bersama DPR dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2013). Akbar menjelaskan, banyak keluhan dari kader Golkar di daerah akan kepemimpinan Ical. Pasalnya, ada sejumlah janji yang tidak dipenuhi dan kemudian sering dikeluhkan oleh kader-kader Golkar. Di antara janji tersebut, kata Akbar, ialah soal bantuan berupa dana abadi kepada kader di daerah. Realisasi janji tersebut dinilai masih jauh dari harapan. Semua keluhan itu didengar Akbar saat dirinya bertemu dengan para kader di berbagai daerah. "Ada beberapa yang mereka sebut, tapi janji (DPP) tak bisa berjalan secara berkesinambungan," ujarnya. Keluhan-keluhan dari kader Golkar di daerah ini, kata Akbar, akhirnya menjadi sandungan dari internal pada niat Ical yang akan maju sebagai calon presiden di periode 2014-2019. Semua menjadi semakin runyam karena Ical juga tersandung masalah eksternal karena semburan Lumpur Lapindo yang membuat elektabilitasnya nyaris stagnan. "Ini menjadi berat karena Lapindo juga memiliki faktor pada elektabilitasnya (Ical)," ujar Akbar. (Indra Akuntono/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News