Akhir 2009, MITI Bakal Gelar Rights Issue



JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) tengah membutuhkan dana besar. Perusahaan tambang ini pun berniat menggelar penawaran umum terbatas atau rights issue guna mendapatkan dana segar dari publik.MITI telah menunjuk PT NISP Securities sebagai penasehat keuangan aksi korporasi tersebut. Tapi, porsi saham baru yang akan mereka lepas ke publik masih belum jelas.Yang pasti, dari rights issue tersebut, MITI berharap bisa meraup dana segar sekitar US$ 50 juta-US$ 70 juta. "Seluruh dananya akan kami gunakan untuk mengakuisisi perusahaan tambang batubara," kata Herman Setya Budi, Presiden Direktur Mitra Investindo, Selasa lalu (7/7).MITI menargetkan rights issue tersebut bisa terlaksana pada akhir 2009 atau paling lambat awal 2010 mendatang. Herman menyatakan, bila dalam penawaran umum terbatas kelak saham MITI tidak terserap pasar, sudah ada investor strategis yang siap memborong saham MITI. Namun ia belum menyebutkan identitas investor strategis yang akan mereka menjadi pemegang saham di MITI.Sempat beredar kabar, keluarga Cendana siap menjadi pembeli strategis dalam aksi korporasi tersebut. Sebagai catatan saja, dulu Titiek Soeharto pernah menguasai 40% saham MITI. Namun, manajemen MITI membantah kabar tersebut (KONTAN, edisi 2 Juli 2009).Nah, selain mengincar tambang batubara, MITI belum lama ini juga sudah mendapat hak konsesi tambang batu granit. MITI mendapat tambang batu granit itu lewat pengalihan hak konsesi tambang dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Lokasi tambang batu granit seluas 63 hektare itu ada di Kijang, Bintan.Terhitung sejak 20 Mei 2009 lalu, MITI memperoleh izin penambangan atas nama Mitra Investindo. Selama ini, MITI hanya menjadi kontraktor dalam proyek penambangan itu. Herman enggan menyebutkan nilai pengalihan hak konsesi tambang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: