JAKARTA. Manejemen PT Bank Agroniaga Tbk menargetkan pertumbuhan laba sebelum pajak hingga 150% sampai akhir 2010. Kemas Muhammad Arief, Direktur Utama Bank Agro, mengatakan laba sebelum pajak per akhir Desember 2009 sebesar Rp 4,6 miliar."Secara konservatif, kami menargetkan laba ini naik 150% menjadi sekitar Rp 11,5 miliar," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Rabu (26/5).Kemas optimistis target tersebut bisa tercapai karena laba operasional juga diproyeksikan akan bertumbuh. Salah satu penyumbang peningkatan laba operasional ini adalah pembiayaan ekspor-impor.Sepanjang 2008, Bank Agro telah menyalurkan pembiayaan ekspor sebesar US$ 3,6 juta dan impor US$ 18 juta. Nilai ini meningkat menjadi US$ 9,9 juta untuk pembiayaan ekspor dan US$ 29,6 juta impor."Sepanjang tahun 2010, kami optimis pembiayaan ekspor-impor ini akan meningkat 100%," imbuh Kemas.Direktur Operasional Bank Agro Sjahfiri Gaffar menambahkan, sepanjang 2010, Bank Agro menargetkan bisa menyalurkan kredit hingga 2,5 triliun. "Per akhir 2009, kredit kami masih 1,9 triliun," ujarnya.Selain kredit, Bank Agro juga menargetkan dana masyarakat alias dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh 25%. Per akhir 2009, DPK Bank Agro tercatat Rp 2,42 triliun. Artinya, hingga akhir 2010, Bank Agro menargetkan DPK bisa mencapai sekitar Rp 3,02 triliun.Akuisisi oleh BRITerkait rencana akuisisi Bank Agro oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Kemas bilang, proses akuisisi tersebut setidaknya bisa selesai bulan Juni 2010. Saat ini, lanjut Kemas, masih ada beberapa kendala yang menghambat rencana tersebut."Seharusnya, targetnya Mei. Tapi memang masih ada kendala, misalnya isu penggantian direksi di BRI. Jadi, agak mundur. Sekarang, kami ingin selesai Juni," Kemas."Satu atau dua minggu ini selesai, kita langsung tanda tangan," kata Kemas lagi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Akhir 2010, Bank Agro Incar Laba Rp 11,5 Miliar
JAKARTA. Manejemen PT Bank Agroniaga Tbk menargetkan pertumbuhan laba sebelum pajak hingga 150% sampai akhir 2010. Kemas Muhammad Arief, Direktur Utama Bank Agro, mengatakan laba sebelum pajak per akhir Desember 2009 sebesar Rp 4,6 miliar."Secara konservatif, kami menargetkan laba ini naik 150% menjadi sekitar Rp 11,5 miliar," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Rabu (26/5).Kemas optimistis target tersebut bisa tercapai karena laba operasional juga diproyeksikan akan bertumbuh. Salah satu penyumbang peningkatan laba operasional ini adalah pembiayaan ekspor-impor.Sepanjang 2008, Bank Agro telah menyalurkan pembiayaan ekspor sebesar US$ 3,6 juta dan impor US$ 18 juta. Nilai ini meningkat menjadi US$ 9,9 juta untuk pembiayaan ekspor dan US$ 29,6 juta impor."Sepanjang tahun 2010, kami optimis pembiayaan ekspor-impor ini akan meningkat 100%," imbuh Kemas.Direktur Operasional Bank Agro Sjahfiri Gaffar menambahkan, sepanjang 2010, Bank Agro menargetkan bisa menyalurkan kredit hingga 2,5 triliun. "Per akhir 2009, kredit kami masih 1,9 triliun," ujarnya.Selain kredit, Bank Agro juga menargetkan dana masyarakat alias dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh 25%. Per akhir 2009, DPK Bank Agro tercatat Rp 2,42 triliun. Artinya, hingga akhir 2010, Bank Agro menargetkan DPK bisa mencapai sekitar Rp 3,02 triliun.Akuisisi oleh BRITerkait rencana akuisisi Bank Agro oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Kemas bilang, proses akuisisi tersebut setidaknya bisa selesai bulan Juni 2010. Saat ini, lanjut Kemas, masih ada beberapa kendala yang menghambat rencana tersebut."Seharusnya, targetnya Mei. Tapi memang masih ada kendala, misalnya isu penggantian direksi di BRI. Jadi, agak mundur. Sekarang, kami ingin selesai Juni," Kemas."Satu atau dua minggu ini selesai, kita langsung tanda tangan," kata Kemas lagi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News