Akhir 2017, LRT Jabodebek ditargetkan rampung 40%



JAKARTA. Meski pendanaan Proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masih menunggu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun pembangunannya saat ini terus berjalan dan diperkirakan akan rampung sesuai target. Direktur Utama PT Adhi KaryaTbk, Budhi Harto mengatakan saat ini progres pembangunan konstruksi prasarana LRT sudah mencapai 17,5%. Ia bilang serapan anggaran untuk pembangunan hingga saat ini sudah senilai Rp 3,7 triliun. Dana pembangunan hingga saat ini, dia menyatakan berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Adhi Karya senilai Rp 1,4 triliun. Sisanya Rp 2,3 triliun merupakan dana talangan Adhi Karya. Budhi Harto menyatakan saat ini Adhi Karya tengah melakukan pembebasan lahan di Bekasi. Ia bilang pembebasan sejumlah lahan tersebut tinggal proses administrasi. Untuk itu ia optimistis hingga tahun ini Adhi Karya bisa menyelesaikan konstruksi prasarana hingga 40% dengan menggunakan dana talangan hingga Rp 8,5 triliun. "Saat ini sambil menunggu realokasi PMN PT.KAI dan disetujuinya PMN baru, kami pakai dana talangan dari belanja modal," kata Budhi Harto, Rabu (19/7). Budhi menambahkan, jika dalam kontrak awal Adhi Karya mengajukan nilai pembangunan prasarana senilai Rp 23,39 Triliun sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%. Namun kini pihaknya melakukan koreksi nilai pembangunan konstruksi menjadi Rp 19,7 triliun belum termasuk PPN 10% setelah melakukan efisiensi. "Angka tersebut diefisiensi, kami lakukan efisiensi cost hingga Rp 1,6 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan