NUSA DUA. Kendati sudah merilis Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang layanan perbankan tanpa kantor atawa branchless banking, bankir belum bisa langsung tancap gas. Pasalnya, bank masih harus menunggu surat edaran (SE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur lebih rinci layanan branchless banking. Mulya Effendi Siregar, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan, mengatakan, pihaknya bakal menerbitkan SE branchless banking paling cepat akhir bulan November ini. "Setelah SE keluar, bank baru bisa proses izin. Jadi operasional bisa dimulai awal tahun 2015," ujar Mulya, Selasa (25/11). Gandjar Mustika, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, menambahkan, sejumlah bank besar sudah menyatakan minat untuk menggarap layanan branchless banking. Misal, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). "Hampir semua bank BUMN ingin ikut. Tapi mereka belum menyatakan minat secara fornal," jelas Gandjar.
Akhir bulan, OJK terbitkan SE branchless banking
NUSA DUA. Kendati sudah merilis Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang layanan perbankan tanpa kantor atawa branchless banking, bankir belum bisa langsung tancap gas. Pasalnya, bank masih harus menunggu surat edaran (SE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengatur lebih rinci layanan branchless banking. Mulya Effendi Siregar, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan, mengatakan, pihaknya bakal menerbitkan SE branchless banking paling cepat akhir bulan November ini. "Setelah SE keluar, bank baru bisa proses izin. Jadi operasional bisa dimulai awal tahun 2015," ujar Mulya, Selasa (25/11). Gandjar Mustika, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, menambahkan, sejumlah bank besar sudah menyatakan minat untuk menggarap layanan branchless banking. Misal, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). "Hampir semua bank BUMN ingin ikut. Tapi mereka belum menyatakan minat secara fornal," jelas Gandjar.