Akhir bulan, pemerintah lelang SUN valas domestik



JAKARTA. Investor yang ingin berinvestasi di obligasi valuta asing bisa mulai bersiap. Pasalnya, pemerintah berencana melelang surat utang negara (SUN) denominasi Amerika Serikat (AS) di pasar domestik tahun ini.

Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting mengatakan lelang akan digelar pekan terakhir Juni 2015 ini. "Adapun untuk besaran target indikatif masih belum diputuskan," ujar Loto, Senin (22/6).

Scenaider CH Siahaan, Direktor Strategis dan Portfolio Pembiayaan DJPPR Kementerian Keuangan menambahkan besaran nilai lelang akan ditetapkan setelah penerbitan eurobond dan samurai bond. "Setelah selesai, baru kami ke valas domestik," ujar dia.


Analis Samuel Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan penerbitan SUN valas domestik memberikan angin segar kepada pemerintah yang menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Di samping itu, penerbitan ini akan diuntungkan oleh bank sentral AS, the Fed yang belum menaikkan suku bunga acuannya. "Sehingga cost of fund penerbitan tetap murah," ujar Nico.

Dia memperkirakan instrumen ini akan membagikan kupon sekitar 3,5% hingga 4%. Kupon tersebut diperkirakan menarik karena memberikan spred di atas suku bunga deposit valas dan SUN valas di negara lain.

Sekadar informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin suku bunga deposito valas bank umum sebesar 1,5%. Sedangkan yield obligasi valas Amerika Serikat, US Treasury saat ini masih di bawah 2%.

"Dengan naiknya peringkat Indonesia, maka akan memberikan dorongan untuk bisa memberikan kupon lebih rendah namun menarik apabila dibandingkan dengan negara lain," ujar dia.

Ini merupakan ketiga kalinya pemerintah menerbitkan SUN valas domestik. Tahun lalu, pemerintah menyerap lelang SUN valas domestik sebesar US$350 juta dan pada 2013 sebesar US$190 juta.

Penerbitan SUN valas di pasar domestik ini akan dilakukan secara lelang seperti lelang SUN reguler. Cara ini berbeda dibandingkan penerbitan global yang menggunakan penawaran umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto