JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana meluncurkan tiga produk reksadana terproteksi baru di akhir Juni ini. "Saat ini, kami masih menunggu izin dari Bapepam-LK," kata Idhamsyah Runizam, Direktur Utama PT BNI Asset Management, Rabu (20/6).Ketiga reksadana terproteksi yang segera diterbitkan itu akan bertenor 5 tahun-10 tahun, dan berdenominasi rupiah. Ketiga produk itu ditujukan kepada nasabah institusi seperti perbankan dan pihak asuransi. Reksadana terproteksi ini akan menggunakan underlying obligasi korporasi berperingkat minimal single A. "Saat ini obligasi pemerintah dinilai kurang menguntungkan untuk reksadana terproteksi karena yield yang kecil," ujar Idhamsyah.Dia bilang, dengan menggunakan obligasi korporasi dari beberapa perusahaan yang berencana menerbitkan surat utang di bulan ini, BNI-AM menjanjikan indikasi return sebesar 8%-10% per tahun. Adapun, target total dana kelolaan awal untuk ketiga produk tersebut sebesar Rp 400 miliar.
Akhir Juni, BNI luncurkan 3 reksadana terproteksi
JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana meluncurkan tiga produk reksadana terproteksi baru di akhir Juni ini. "Saat ini, kami masih menunggu izin dari Bapepam-LK," kata Idhamsyah Runizam, Direktur Utama PT BNI Asset Management, Rabu (20/6).Ketiga reksadana terproteksi yang segera diterbitkan itu akan bertenor 5 tahun-10 tahun, dan berdenominasi rupiah. Ketiga produk itu ditujukan kepada nasabah institusi seperti perbankan dan pihak asuransi. Reksadana terproteksi ini akan menggunakan underlying obligasi korporasi berperingkat minimal single A. "Saat ini obligasi pemerintah dinilai kurang menguntungkan untuk reksadana terproteksi karena yield yang kecil," ujar Idhamsyah.Dia bilang, dengan menggunakan obligasi korporasi dari beberapa perusahaan yang berencana menerbitkan surat utang di bulan ini, BNI-AM menjanjikan indikasi return sebesar 8%-10% per tahun. Adapun, target total dana kelolaan awal untuk ketiga produk tersebut sebesar Rp 400 miliar.