JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) dan anak usahanya membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 80% di kuartal pertama tahun ini. Selama tiga bulan pertama 2011, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 410,708 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 227,232 miliar.Kinerja laba yang positif ditopang pendapatan usaha yang mencapai Rp 1,5 triliun, atau naik 46% dari triwulan pertama tahun lalu yang senilai Rp 1,028 triliun.Produsen polyester ini juga berhasil melakukan efisensi beban penjualan, sehingga bisa mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar Rp 229,711 miliar menjadi Rp 231,956 miliar di akhir Maret 2011. Susutnya beban usaha sekitar 3% juga menambah besar pencapaian laba usaha di kuartal pertama ini, yaitu mencapai Rp 169,575 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, POLY justru mengalami rugi usaha sebesar Rp 62,007 miliar.Maka, di akhir Maret tahun ini, laba bersih per saham POLY tercatat naik menjadi Rp 173 per saham, dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 96 per saham.
Akhir Maret 2011, laba bersih POLY melejit 80%
JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) dan anak usahanya membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 80% di kuartal pertama tahun ini. Selama tiga bulan pertama 2011, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp 410,708 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 227,232 miliar.Kinerja laba yang positif ditopang pendapatan usaha yang mencapai Rp 1,5 triliun, atau naik 46% dari triwulan pertama tahun lalu yang senilai Rp 1,028 triliun.Produsen polyester ini juga berhasil melakukan efisensi beban penjualan, sehingga bisa mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar Rp 229,711 miliar menjadi Rp 231,956 miliar di akhir Maret 2011. Susutnya beban usaha sekitar 3% juga menambah besar pencapaian laba usaha di kuartal pertama ini, yaitu mencapai Rp 169,575 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, POLY justru mengalami rugi usaha sebesar Rp 62,007 miliar.Maka, di akhir Maret tahun ini, laba bersih per saham POLY tercatat naik menjadi Rp 173 per saham, dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 96 per saham.