Akhir pekan, emas tertekan ke support US$ 1.200



NEW YORK. Harga emas ditutup melorot pada Jumat (26/9) lalu seiring penguatan dollar AS. Si hijau mulai unjuk gigi terkerek pertumbuhan ekonomi AS yang positif. Kondisi itu menyebabkan pesona emas memudar sehingga menekan harga emas ke level support kunci di kisaran US$ 1.200 per troy ounce.

Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi US$ 1.215 per troy ounce. Sebelumnya, pada Kamis (25/9), harga si kuning jatuh ke level terendahnya dalam sembilan bulan terakhir ke posisi US$ 1.206,85 per troy ounce.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desemper turun US$ 6,50 menjadi US$ 1.215,40 per troy ounce.


"Hari ini, kita melihat dollar dan pasar saham menekan harga emas. Pelaku pasar mulai sedikit cemas karena emas hampir berada di level psikologs US$ 1.200," jelas Bernard Sin, MKS SA senior vice president.

Dia menganalisa, kuatnya data Produk DOmestik Bruto AS yang tumbuh 4,6% di kuartal II, turut mendongkrak performa dollar AS.

"Harga emas dapat merosot ke bawah level US$ 1.200, namun saya masih optimistis harga emas tidak akan menembus level US$ 1.180," jelas Saxo Bank manager Ole Hansen.

Analis menilai, dampak terbesar bagi harga emas masih datang dari data ekonomi, di mana data tenaga kerja AS September akan dirilis pada 3 Oktober mendatang. Mata pelaku pasar saat ini masih akan tertuju pada data ekonomi AS dan dampaknya terhadap kebijakan the Federal Reserve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie