Akhir pekan, IHSG mampu bangkit disokong 7 sektor



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona positif pada transaksi perdagangan akhir pekan ini (14/10). Mengutip data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks tercatat naik 0,16% menjadi 5.348,05. Kendati demikian, indeks sempat terpeleset ke zona merah di awal transaksi.

Ada 111 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 50 saham dan 63 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 351,731 juta saham dengan nilai transaksi Rp 349,337 miliar.


Sementara itu, tujuh sektor kompak menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor pertambangan naik 0,6%, sektor industri lain-lain naik 0,35%, dan sektor infrastruktur naik 0,27%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers pagi ini antara lain: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 2,24% menjadi Rp 1.825, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 1,67% menjadi Rp 486, dan PT Siloam International Tbk (SILO) naik 1,64% menjadi Rp 10.875.

Adapun posisi top losers indeks LQ 45 ditempati oleh saham-saham: PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 1,87% menjadi Rp 2.620, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,45% menjadi Rp 680, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 1,35% menjadi Rp 3.660.

Pagi ini, investor asing masih terlihat melakukan aksi jual saham-saham Indonesia. Di seluruh market nilai penjualan bersih (net sell) asing mencapai Rp 31,1 miliar. Sedangkan di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 519,2 miliar.

Bursa Asia liar

Sedangkan bursa Asia tampak bergerak liar pada transaksi akhir pekan (14/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.54 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%.

Sedangkan data CNBC menunjukkan, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,13%. Sedangkan indeks Topix naik 0,14%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,5% pada awal transaksi perdagangan.

Sementara, indeks ASX 200 Australia diberdagangkan flat di kisaran 5.437,70 setelah dibuka naik. Sektor energi dan bahan baku menggerus kinerja indeks dengan penurunan masing-masing 0,53% dan 0,93%.

Saham-saham tambang di Australia melorot. Sebut saja saham Rio Tinto yang turun 1,88%, Fortescue turun 1,84%, dan BHP Billiton turun 1,8%.

"Dengan tidak adanya kabar berita terbaru, pasar saham Eropa dan Amerika memimpin dibanding Asia Kamis kemarin. Apalagi dengan data ekpor China yang di bawah ekspektasi sehingga memberikan sentimen negatif kepada market," papar Rodrigo Catril, currency strategist National Australia Bank.

Pasar saham Thailand diprediksi akan dibuka seperti biasa pada hari ini meskipun Raja Bhumibol Adulyadej wafat kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie