KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada akhir pekan ini ditutup menguat di hadapan dolar AS. Mengutip
Bloomberg pada Jumat (25/10) rupiah ditutup pada level Rp 14.038 per dolar AS. Dengan begitu, rupiah berbalik menguat 0,15% setelah sempat melemah pada pagi tadi. Pada penutupan kemarin sendiri, rupiah parkir di level Rp 14.059 per dolar AS.
Baca Juga: Menjelang sore, harga emas makin mentereng Sebelumnya ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyebut secara umum pergerakan rupiah masih stabil lantaran ditopang sentimen pemangkasan suku bunga acuan atawa
BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) sebesar 25 bps menjadi 5%. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir memang terus menguat seiring dengan derasnya aliran dana asing ke pasar obligasi. Tetapi, kemarin terjadi aksi profit taking juga di pasar obligasi. "Di tambah indeks AS mengalami
technical reversal setelah beberapa hari belakangan terus melemah," kata Satria, kemarin. Efek pemangkasan BI 7-DRR masih berpotensi menopang pergerakan rupiah hari ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, mata uang Garuda berpeluang menguat lantaran pelaku pasar masih menunggu hasil rapat FOMC pekan depan.
David memprediksi, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.020-Rp 14.080 per dollar AS. Rupiah berpeluang menguat tinggi jika data klaim pengangguran Negeri Paman Sam melebihi proyeksi sebesar 216.000.
Baca Juga: Uni Eropa Masih Mempertimbangkan Perpanjangan Brexit yang Diminta Inggris Sementara Ibrahim masih melihat sentimen eksternal bakal membuat rupiah sulit
rebound. Masalah Brexit yang belum juga kelar membuat pelaku pasar cenderung hati-hati masuk ke aset lindung nilai. Karena itu, menurut perhitungan dia, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.010-Rp 14.070 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi