KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih kesulitan mencapai target lifting migas hingga akhir September 2017. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan, hingga 30 September 2017, pencapaian lifting minyak baru mencapai 98% atau sebesar 797.000 barrel oil per day (bopd) dari target APBNP sebesar 815.000 bopd. Untuk pencapaian lifting gas pada akhir September agak lebih baik ketimbang lifting minyak. Amien bilang, hingga akhir September 2017, lifting migas mampu mencapai 99% atau 6367 MMSCFD dari target APBNP 2017 sebesar 6440 MMSCFD. Namun total lifting migas per akhir September 2017 hanya mencapai 98% atau sebesar 1934 millions barrel oil equivalent per day (mboepd). Sementara target lifting migas tahun ini dipatok sebesar 1965 mboepd. Amien beralasan belum tercapainya lifting migas tersebut karena adanya keterlambatan pengapalan. "Yang gampang dilihat kalau minyak setelah diproduksi disimpan dalam storage. Sedangkan lifting itu yang dari storage dipindahkan ke kapalnya pembeli, atau lewat pipa ke pembeli. Jadi jumlah beda antara produksi dan lifting adalah yang menjadi stok dalam storage," jelas Amien dalam konferensi pers tentang Pencapaian Sektor Migas September 2017 di Kementerian ESDM pada Jumat (27/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Akhir September, lifting migas hanya capai 98%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih kesulitan mencapai target lifting migas hingga akhir September 2017. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan, hingga 30 September 2017, pencapaian lifting minyak baru mencapai 98% atau sebesar 797.000 barrel oil per day (bopd) dari target APBNP sebesar 815.000 bopd. Untuk pencapaian lifting gas pada akhir September agak lebih baik ketimbang lifting minyak. Amien bilang, hingga akhir September 2017, lifting migas mampu mencapai 99% atau 6367 MMSCFD dari target APBNP 2017 sebesar 6440 MMSCFD. Namun total lifting migas per akhir September 2017 hanya mencapai 98% atau sebesar 1934 millions barrel oil equivalent per day (mboepd). Sementara target lifting migas tahun ini dipatok sebesar 1965 mboepd. Amien beralasan belum tercapainya lifting migas tersebut karena adanya keterlambatan pengapalan. "Yang gampang dilihat kalau minyak setelah diproduksi disimpan dalam storage. Sedangkan lifting itu yang dari storage dipindahkan ke kapalnya pembeli, atau lewat pipa ke pembeli. Jadi jumlah beda antara produksi dan lifting adalah yang menjadi stok dalam storage," jelas Amien dalam konferensi pers tentang Pencapaian Sektor Migas September 2017 di Kementerian ESDM pada Jumat (27/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
