Akhir tahun 2020, kapasitas penggilingan Bogasari bertambah jadi 20.400 ton



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF, anggota indeks Kompas100 ini) divisi Bogasari (Bogasari) masih gencar melakukan ekspansi. Saat ini, Bogasari tengah mengerjakan proyek penambahan kapasitas penggilingan sebesar 1.500 ton per hari dengan menambah lini mesin baru pada pabrik berlokasi di Cibitung.  Harapannya, proyek yang memakan dana sekitar Rp 600 miliar tersebut sudah bisa rampung dan beroperasi pada akhir tahun 2020.

Baca Juga: Indofood (INDF) ekspor pellet 303.000 ton senilai US$ 56,6 juta sampai akhir 2019

"Kalau nanti yang di Cibitung udah jadi, total (kapasitas penggilingan) nasional kami 20.000 ton per hari," ujar Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiscus Wellirang (Franky) saat ditemui usai acara pelepasan ekspor 7.700 wheat bran pellet Bogasari ke Filipina pada Rabu (27/11).


Sebagai informasi, total kapasitas penggilingan Bogasari saat ini sebesar 18.900 ton per hari. Rinciannya, sebanyak 11.600 ton kapasitas penggilingan di antaranya berada di pabrik yang berlokasi di Jakarta, 6000 ton per hari Surabaya, Cibitung 1.100 ton per hari, dan Tangerang 200 ton per hari.

Selain menambah kapasitas penggilingan, Bogasari juga tengah menambah kapasitas penyimpanan silo sebesar 36.000 ton untuk pabrik yang berlokasi di Jakarta. Adapun konstruksi dari proyek penambahan kapasitas penyimpanan tersebut sudah mulai dilakukan sejak 2-3 bulan terakhir.

Baca Juga: Ekspor tepung dan turunan tepung Bogasari diprediksi mencapai 230.161 ton tahun ini

Harapannya proyek yang memakan dana Rp 200 miliar ini sudah bisa rampung pada akhir tahun 2020 nanti. Asal tahu saja, kapasitas penyimpanan silo Bogasari saat ini adalah sebesar 700.000 ton. Dengan demikian, kapasitas penyimpanan Bogasari akan bertambah menjadi sebesar 736.000 ton ketika konstruksi proyek ini selesai.

Menurut Franky, keputusan perseroan untuk melakukan ekspansi didasari oleh beberapa pertimbangan. Dalam jangka panjang, Franky menilai perekonomian Indonesia masih memiliki fondasi yang kuat dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5%.

Sementara itu dalam jangka pendek, Franky mengaku cukup optimis industri-industri berbasis tepung terigu seperti industri makanan dan minuman memiliki prospek yang baik untuk bertumbuh. Oleh karenanya, konsumsi tepung pada segmen industri diyakini masih memiliki prospek yang baik ke depannya.

Selain itu, Franky juga menilai penambahan kapasitas juga menjadi penting untuk dilakukan guna mengantisipasi lonjakan permintaan di momentum-momentum tertentu seperti misalnya lebaran, tahun baru, dan lain-lain. Pasalnya, angka permintaan bisa melonjal 10%-15% pada momentum-momentum tersebut.

Baca Juga: Performa Banyak Perusahaan Tidak Sesuai Target, Ini Kinerja Emiten Indeks Kompas100

"Dalam rangka menjaga stabilitas harga, kapasitas itu harus ada spare," jelas Franky (27/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini