Akhir Tahun Akan Ada Vaksinasi Covid-19 Kelompok Berimunitas Rendah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada kelompok masyarakat yang memiliki imunitas rendah di akhir tahun nanti.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, rencana tersebut dilakukan setelah adanya diskusi dengan Presiden Joko Widodo. Pasalnya dengan vaksinasi kembali akan mampu memperbaiki imunitas masyarakat terutama dalam menghadapi potensi munculnya gelombang berikutnya.

"Jadi kita diskusi dengan Bapak Presiden. Nanti akhir tahun kita akan melakukan vaksinasi terutama bagi golongan yang imunitasnya rendah," kata Budi dalam Konferensi Pers Update PPKM, Selasa (23/8).


Sebelumnya, pemerintah akan melakukan serologi survei terlebih dahulu pada November. Dari sana akan diperoleh data daerah mana yang imunitas masyarakatnya sudah turun. Serta mana saja orang yang berisiko tinggi. Maka kelompok tersebut yang akan menerima suntikan vaksin kembali pada akhir tahun nanti.

"Nanti itu yang kita berikan vaksinasi agar bisa meningkatkan mempersiapkan memperbaiki kadar imunitas masyarakat tersebut. InsyaAllah jika ada varian baru, mudah-mudahan tidak, di bulan Februari Maret, maka imunitas populasi Indonesia itu tetap tinggi," kata Budi.

Baca Juga: Capaian Vaksin Covid-19 Indonesia Jadi 5 Besar Dunia

Budi menyebut, pemberian vaksinasi Covid-19 kembali diakhir tahun akan disebut program untuk meningkatkan imunitas populasi menghadapi potensi gelombang berikutnya.

Ia menjelaskan, saat ini masyarakat Indonesia memiliki level antibodi yang tinggi. Oleh sebab itu, kasus Covid-19 Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Tanah Air masih relatif lebih rendah dibandingkan negara lainnya.

"Kita sudah melihat dibandingkan Desember 2021 hanya 88% masyarakat yang memiliki antibodi, sekarang naik ke 98,5%. Level antibodinya yang tadinya cuma sekitar 400-an unit per mililiter sekarang naik lebih dari 2.000 unit per mililiter. Akibatnya apa? Akibatnya memang terbukti populasi masyarakat Indonesia sudah sangat terlindungi dari level antibodinya," jelasnya.

Meski demikian, tingginya kasus konfirmasi harian di berbagai negara lain akan mengakibatkan terjadinya mutasi dan munculnya varian baru yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2023. Maka Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terkait munculnya varian baru tersebut salah satunya dengan menjaga level imunitas masyarakat.

"Sekarang ujiannya 6 bulan lagi, sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023. Kalau kita benar-benar bisa melampaui itu sama seperti sekarang, Indonesia adalah menjadi mungkin selected few negara yang bisa menangani pandemi ini 12 bulan berturut-turut. Caranya gimana? Satu caranya, kita harus menjaga level imunitas setinggi sekarang," ucapnya.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 23 Agustus: Tambah 4.858 Kasus Baru, Meninggal 24

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat